Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara: AS Punya Standar Ganda Soal Rudal

Kompas.com - 18/09/2021, 15:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com – Media pemerintah Korea Utara menuding Amerika Serikat (AS) punya standar ganda atas kegiatan militer.

Oleh karena itu, Washington dituduh memiliki kebijakan yang bermusuhan terhadap Pyongyang dan menghambat dimulainya kembali pembicaraan tentang program senjata nuklir dan rudal Korea Utara.

Komentar itu muncul setelah Korea Utara dan Korea Selatan sama-sama menguji coba rudal balistik pada Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Adik Kim Jong Un Marah, Peringatkan Kehancuran Hubungan Dua Korea Setelah Sama-sama Uji Rudal Balistik

AS mengutuk uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara. Menurut para ahli, itu bisa menjadi rudal jelajah pertama yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

Washington menuding uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Di sisi lain, Washington bungkam ketika Korea Selatan melakukan uji coba rudal balistik yang ditembakkan dari kapal selam (SLBM) sebagaimana dilansir Reuters.

Seorang analis urusan internasional, Kim Myong Chol, dikutip KCNA mengatakan bahwa AS membuat kehebohan besar ketika Washington mengecam uji coba rudal dari Korea Utara.

Baca juga: Makin Percaya Diri, Korsel Sukses Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Selam

Dia menambahkan, AS menyalahkan Korea Utara ketika negara tersebut sedang meningkatkan kemampuan mempertahankan negara.

“Respons arogan dan merasa benar sendiri ini adalah ungkapan nyata dari sikap standar ganda Amerika," kata Kim Myong Chol.

Sejauh ini, masih sedikit informasi yang diketahui mengenai kredibilitas Kim Myong Chol yang disebut KNCA sebagai analis urusan internasional.

Reuters melaporkan, KCNA kerap menulis komentar atas nama Kim Myong Chol mengenai pemberitannya.

Baca juga: Usai Uji Coba Misil Jelajah, Korea Utara Disebut Luncurkan Rudal Balistik

 

Sementara beberapa media Korea Selatan menggambarkan Kim Myong Chol sebagai "juru bicara tidak resmi" Korea Utara yang berbasis di Jepang.

Kim Myong Chol menuturkan, Washington harus disalahkan atas kebuntuan mengenai pembicaraan kembali yang bertujuan untuk melucuti persenjataan nuklir dan rudal balistik Korea Utara dengan imbalan keringanan sanksi.

“Kecuali AS menjamin penarikan kebijakan permusuhannya terhadap DPRK (nama resmi Korea Utara), kata denuklirisasi tidak akan pernah bisa dibicarakan,” Kim Myong Chol.

Komentarnya sejalan dengan pernyataan adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, pada Rabu (15/9/2021).

Dalam pernyataannya, Kim Yo Jong mengecam Korea Selatan karena mengkritik langkah-langkah defensif rutin Korea Utara saat mengembangkan rudalnya sendiri.

Baca juga: AS Sebut Uji Coba Rudal Korea Utara adalah Ancaman bagi Sekitarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com