Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri DB Cooper, Perampok di Pesawat yang "Menghilang" di Udara

Kompas.com - 18/09/2021, 14:05 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Dan Cooper, alias DB Cooper, nama yang mungkin tak asing lagi di dunia perampokan.

Dia melakukan salah satu perampokan paling mencengangkan pada abad ke-20.

Ini rangkuman aksinya: membajak pesawat, mengumpulkan uang tebusan, lalu melarikan diri dengan parasut.

Baca juga: Kisah Misteri, Teka-teki Pembajakan Pesawat DB Cooper dari Surat Petunjuk dan Area Baru

Dilansir ATI, aksi DB Cooper terjadi pada 1971, dalam sebuah penerbangan dari Postland ke Seattle.

Awalnya, Dan Cooper membeli sebuah tiket pesawat sekali jalan dan naik Northwest Orient Airlines Flight 305.

Berdasarkan catatan, dia duduk di kursi 18C, dengan memakai dasi hitam dan kemeja putih.

Seperti pebisnis pada umumnya, Cooper diketahui menyalakan rokok dan memesan minuman sesaat setelah pesawat lepas landas.

Bencana pun terjadi.

Cooper memanggil pramugari bernama Florence Schaffner sambil menyerahkan selembar kertas.

Schaffner tampaknya sudah terbiasa dengan pengusaha yang menggodanya. Dia berasumsi bahwa catatan itu hanyalah nomor telepon.

Baca juga: Bukan Money Heist, Inilah 5 Perampokan Bank Terbesar Sepanjang Masa

Tak disangka, Cooper mencondongkan tubuh ke depan dan berkata, "Nona, sebaiknya Anda melihat catatan itu. Saya punya bom. "

Schaffner lantad membuka catatan yang diberikan Cooper.

Sebuah pernyataan mengerikan ditulis menggunakan pulpen dengan huruf kapital: “Saya memiliki bom di tas saya. Saya ingin Anda duduk di samping saya."

Schaffner lalu duduk di kursi di sebelah Cooper dan meminta melihat bom yang dimaksud.

Cooper membuka kopernya, yang berisi kabel kusut, baterai, dan tongkat berwarna merah yang tampak seperti dinamit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com