Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Diktator Kanibal" Kaisar Bokassa dari Afrika Tengah

Kompas.com - 18/09/2021, 12:08 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

 

KOMPAS.com - Ini adalah kisah salah satu diktator paling brutal di Afrika.

 

Dia dituduh melakukan kanibalisme, suatu tindakan brutal yang susah ditoleransi.

Dilansir Guardian, diktator ini, Jean-Bedel Bokassa, adalah kaisar Republik Afrika Tengah, sampai dia digulingkan pada tahun 1979.

Baca juga: Kisah Misteri: Bagaimana George HW Bush Lolos dari Kanibalisme Jepang dalam Perang Dunia II

Didukung oleh Perancis, Bokassa berkuasa dalam kudeta pada tahun 1965 dan memerintah dengan tangan besi.

Ia menyiksa, membunuh saingan politiknya, dan memotong telinga pencuri.

Tuduhan kanibalisme memang tersebar luas, tetapi masih belum terbukti sepenuhnya.

Ini dipicu foto-foto di majalah Paris-Match yang menunjukkan lemari es berisi mayat anak-anak sekolah.

Saingan politiknya menyebut bahwa daging itu dimasak dan disajikan saat kunjungan pejabat asing.

Rumornya, daging itu juga diumpankan ke singa dan buaya di kebun binatang pribadinya.

Baca juga: Pria Paruh Baya Jadi Tersangka Pembunuh Kanibal 30 Wanita

Bokassa mengangkat dirinya sebagai kaisar pada tahun 1976 dan mengorganisir penobatan mewah yang menelan biaya puluhan juta dollar, di mana ia mengenakan kostum bergaya Napoleon.

Dia juga naik kereta yang diapit tentara yang berpakaian seperti kavaleri Prancis abad ke-19.

Tapi, Bokassa digulingkan tiga tahun kemudian setelah pengawalnya membunuh puluhan anak sekolah yang berdemonstrasi di ibu kota Bangui.

Dia lantas dijatuhi hukuman mati karena pembunuhan, menyembunyikan mayat, dan penggelapan, yang kemudian diringankan menjadi hukuman penjara.

Tapi dia dibebaskan pada tahun 1993 oleh presiden Andre Kolingba.

Baca juga: Mengganasnya Kanibalisme China Era 60-an, Rela Makan Keluarga Sendiri

Bokassa mengakhiri hari-harinya sebagai pertapa di vilanya di Bangui dan meninggal karena serangan jantung pada tahun 1996, pada usia 75 tahun.

Istananya yang dulu mewah, di mana ia dikatakan tidur dikelilingi oleh emas dan berlian, runtuh begitu saja.

BBC menyebut, ia sempat direhabilitasi presiden Afrika Tengah, Francois Bozizr.

Bozizr mengatakan bahwa Bokassa telah memberikan banyak hal untuk kemanusiaan dan akan mendapatkan semua haknya.

Baca juga: Manusia Purba Kanibal Tertua Ternyata ‘Sepupu’ Homo Sapiens

Dia, bahkan telah menerima pengampunan anumerta dari negaranya. Sesuatu yang amat kontroversial, mengingat tindakan brutalnya yang belum bisa diungkap sepenuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com