Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Ulang Tahun PM Modi, India Suntikkan 20 Juta Vaksin Covid-19

Kompas.com - 18/09/2021, 11:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - India telah menyuntikkan 20 juta vaksin Covid-19, untuk merayakan ulang tahun Perdana Menteri Narendra Modi ke-71.

Upaya itu memecahkan rekor harian yang mereka buat sendiri pada 27 Agustus, ketika memberikan 13 juta dosis vaksin.

Target "Negeri Bollywood" adalah menginokulasi warga dewasa mereka pada akhir 2021. Tetapi pakar menyebut pemerintah harus konsisten dalam pemberian dosis harian.

Baca juga: Ribuan Pekerja Kesehatan di Perancis Diberhentikan Tanpa Gaji karena Tolak Vaksin Covid-19

Sejauh ini seperti diberitakan BBC Jumat (17/9/2021), India sudah menyuntikkan 790 juta dosis dari tiga vaksin Covid-19 yang disetujui.

Berdasarkan data pemerintah, lebih dari separuh populasi dewasa, sekitar 594 juta, sudah menerima setidaknya dosis pertama.

Tapi sejak kampanye vaksinasi digeber pada Januari, negara di Asia Selatan tersebut baru menginokulasi 20 persen warganya secara penuh.

Disparitas kawasan juga begitu kentara. Wilayah yang miskin hanya bisa gigit jari saat daerah kaya mempercepat vaksinasi.

Hingga saat ini, India sudah mencatatkan 33 juta kasus virus corona, tertinggi kedua di dunia setelah AS, dan lebih dari 440.000 korban meninggal.

Baca juga: Vaksin Sinovac dan Kisah di Baliknya

Bagaimana inokulasi India berjalan?

Menurut data pemerintah, sejak Agustus rata-rata "Negeri Bollywood" memberikan enam juta dosis setiap harinya.

Tetapi pada September, terdapat kenaikan dengan rata-rata dosis vaksin yang diberikan per harinya mencapai 7,4 juta.

Pakar menerangkan, pemecahan rekor di saat PM Modi ulang tahun adalah luar biasa. Tapi harus dibarengi dengan konsistensi.

Dalam hitungan ahli, pemerintahan Modi harus mengebut 10 juta dosis per hari jika ingin target tercapai di akhir 2021.

Dalam empat bulan terakhir ini, tantangan akan tersaji dalam ketersediaan vaksin maupun sikap publik atas inokulasi.

Pengebutan tersebut harus dilakukan, karena pakar sudah memprediksi gelombang ketiga virus corona akan datang.

Baca juga: Indonesia Adakan Pembicaraan dengan WHO untuk Jadi Pusat Vaksin Global

Kekhawatiran itu makin memuncak karena kurang dari enam perempuan perempuan yang bersedia menerima vaksin.

Apa vaksin yang India gunakan?

Pemerintahan Modi menyetujui tiga vaksin. Pertama Oxford-AstraZeneca yang dikenal secara lokal sebagai Covishield.

Kemudian adalah Covaxin yang dibuat oleh perusahaan farmasi lokal Bharat Biotech, dan vaksin Rusia Sputnik V.

Untuk mempercepat vaksinasi, pemerintah mendirikan sekitar 100.000 fasilitas inokulasi di seluruh negara secara gratis.

Untuk mencapai target mereka, New Delhi menghabiskan setidaknya 5 miliar dollar AS, sekitar Rp 71,2 triliun).

Baca juga: Perlindungan Vaksin Moderna Menurun Seiring Berjalannya Waktu, Sinyal Butuh Booster

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com