Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Hubungan Bilateral, India Serukan China Tarik Pasukan di Perbatasan

Kompas.com - 17/09/2021, 13:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com – India mengatakan kepada China bahwa hubungan keduanya hanya akan berkembang jika kedua negara menarik pasukan dari perbatasan di Himalaya.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar sebagaimana dilansir Reuters.

Dia mengutarakan hal tersebut ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela konferensi regional di Tajikistan pada Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Hina Tentara China yang Tewas Saat Bentrok Lawan India di Himalaya, Blogger Ini Dipenjara

Ribuan tentara India dan China telah terkunci dalam konfrontasi di Himalaya barat sejak tahun lalu, ketika permusuhan atas sengketa perbatasan yang berlangsung selama bertahun-tahun akhirnya meletus.

Pada Juni 2020, ketegangan meletus menjadi bentrok tangan kosong yang mengakibatkan kematian dari kedua belah pihak.

Insiden itu merupakan yang pertama di antara kedua negara dalam beberapa dekade di perbatasan Himalaya.

Setelah itu, pasukan India dan China menggelar pembicaraan antar-komandan selama beberapa kali.

Baca juga: India-China Sudah Tarik Mundur Tentara dari Garis Depan Perbatasan Himalaya

Akhirnya, kedua belah pihak bersedia mundur di beberapa wilayah perbatasan, termasuk danau Pangong Tso, daerah yang diperebutkan di dekat lokasi bentrokan.

“China selalu menangani masalah perbatasan China-India dengan baik dan dengan sikap positif,” kata Wang.

“(Kedua belah pihak) harus bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan, dan menghentikan insiden perbatasan kembali berulang,” sambung Wang.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri China, mengutip Wang, menyatakan bahwa Beijing dan New Delhi harus mendorong hubungan bilateral kembali ke jalur yang sehat dan stabil.

Baca juga: Benarkah Ada Perangkat Nuklir di Himalaya yang Sebabkan Banjir di India?

Jaishankar mengatakan dia juga membahas peristiwa global baru-baru ini dengan Wang. Namun, dia tidak memberikan rincian sejauh mana pembahasan tersebut.

Di sisi lain, China memiliki hubungan yang mesra dengan musuh bebuyutan India, Pakistan.

Meski demikian, Jaishankar mengatakan hubungan “Negeri Anak Benua” dan “Negeri Panda” harus dilihat secara bilateral.

Baca juga: Konflik China-India, 2 Negara Berlomba Bangun Infrastruktur di Perbatasan Himalaya yang Jadi Sengketa

“Penting juga bahwa China tidak melihat hubungannya dengan India melalui kacamata negara ketiga,” kata Jaishankar kepada Wang.

Kedua pejabat tinggi berada di ibu kota Tajikistan, Dushanbe, dalam pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai.

Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi akan berpidato pada pertemuan itu secara virtual pada Jumat (17/9/2021).

Baca juga: India Larang 43 Lebih Aplikasi dari China termasuk Alibaba, Buntut Insiden Ladakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com