AMSTERDAM, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag mengundurkan diri pada Kamis (18/9/2021) setelah parlemen mengeluarkan mosi kecaman (motion of censure).
Mosi kecaman tersebut disepakati majelis rendah parlemen atas penanganan Kaag terhadap proses evakuasi di Afghanistan ketika Taliban menguasai Kabul.
Dalam debat di parlemen pada Rabu (15/9/2021) malam waktu setempat, Kaag mengakui bahwa respons pemerintah Belanda lambat dan kacau terhadap peringatan tentang situasi di Afghanistan.
Hal itu menyebabkan orang-orang Belanda di Afghanistan dan warga Afghanistan yang bekerja untuk Belanda tidak bisa maksimal.
Setelah mosi disahkan pada Kamis, Kaag mengatakan bahwa dia akan segera mengajukan pengunduran dirinya.
“Saya hanya bisa menerima konsekuensi dari keputusan ini sebagai menteri dengan tanggung jawab tertinggi,” ujar Kaag sebagaimana dilansir The National.
Anggota parlemen dari Partai Christian Union, Don Ceder, menyatakan bahwa partainya mendukung mosi kecaman terhadap Kaag.
Baca juga: AS Akui Masih Ada Beberapa Pesawat Evakuasi Ditahan di Afghanistan
Dia juga mendukung mosi yang sama terhadap Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld.
Ceder mengatakan, pemerintah gagal menunjukkan ketegasan, menangkap sinyal, dan akhirnya bertanggung jawab atas tidak maksimalnya upaya evakuasi.
Saat Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus, dunia kaget bahwa kelompok tersebut bisa dengan cepat menduduki ibu kota Afghanistan.
Padahal, batas penarikan pasukan asing dan upaya evakuasi jatuh pada 30 Agustus. Kepanikan melanda hingga proses evakuasi dari bandara Kabul menjadi kacau.
Baca juga: Pangeran William Turun Tangan Evakuasi Perwira Inggris dari Kabul