Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maut di Bandara Tenerife 1977, Tabrakan Pesawat Korbankan Ratusan Nyawa

Kompas.com - 16/09/2021, 20:11 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - "Apa yang dia lakukan? Dia akan membunuh kita semua!" teriak pilot Pan America, Victor Grubbs, sebelum terjadi tabrakan hebat di bandara Bandara Los Rodeos, 27 Maret 1977.

Seperti sempat diulas Kompas.com, dua jet Boeing 747 milik maskapai KLM dan Pan Am, bertabrakan di landasan pacu Bandara Los Rodeos (sekarang Bandara Tenerife) di Pulau Canary, Spanyol.

Dilansir History, Bandara Los Rodeos memang dikenal memiliki masalah kabut yang sering muncul secara dadakan.

Bandara ini pun dianggap sebagai bandara yang tak disukai banyak pilot.

Baca juga: Petaka di Udara: 4 Kecelakan Pesawat Terbesar Sepanjang Masa

Jet Boeing 747 milik KLM bersiap lepas landas, disusul Boeing 747 milik Pan Am yang mengikutinya dari belakang untuk lepas landas.

Namun, kabut lebih cepat datang. Pilot Pan Am tidak dapat melihat dengan jelas. Pesawatnya tak bisa ditempatkan pada jalur yang tepat dan aman.

Sementara itu, pilot KLM yang asal Belanda tak memahami dengan baik kode yang dikeluarkan pengendali penerbangan.

Dia mulai lepas landas sebelum Pan Am bergerak ke posisi aman. Ini menyebabkan pesawat KLM menghantam sisi Pan Am dan kedua pesawat meledak.

Bola api besar pun menghias awan bandara.

Baca juga: Haim Geron, Saksi Kasus Korupsi Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Peristiwa itu menewaskan sekitar 583 orang. Jumlah korban itu menjadikan Tragedi Bandara Tenerife sebagai kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah penerbangan.

Pada 1977, dalam delapan tahun pelayanannya, Boeing 747 sudah menjadi armada terbesar, paling berpengaruh, dan mungkin merupakan pesawat jet komersial paling glamor yang pernah dibangun.

Beberapa maskapai menggunakan pesawat jenis ini karena fasilitasnya yang dikenal paling mewah pada masa itu, termasuk KLM dan Pan Am.

KLM tercatat sebagai maskapai penerbangan tertua yang terus beroperasi di dunia. Maskapai didirikan pada 1919 dan sangat dikenal reputasinya karena keselamatan dan ketepatan waktunya.

Baca juga: Dikira Mati dalam Kecelakaan Pesawat 45 Tahun Lalu, Pria Ini Ternyata Masih Hidup

Dilansir The Telegraph, kedua jet boeing 747 di Tenerife itu merupakan pesawat sewaan.

Pesawat Pan Am datang dari Los Angeles, setelah singgah di New York sedangkan KLM dari pangkalannya di Amsterdam.

Dua pesawat itu tak seharusnya berada di Tenerife. Para penumpang sebelumnya dijadwalkan turun di Las Palmas, yang terdekat dari Gran Canaria. Ini merupakan tujuan bagi penumpang wisata kapal pesiar.

Namun, karena ada gerakan separatis yang menanam bom dan meledak di bandara Las Palmas, penerbangan dialihkan ke Los Rodeos di Tenerife.

Baca juga: Cerita Momen Dramatis Kecelakaan Pesawat Rusia yang Mendarat Darurat Tanpa Korban

Tapi maut siapa yang tahu. Petaka di udara pun terjadi.

Menghasilkan, sekali lagi, bola api raksasa yang menggila, yang bahkan gelegarnya masih memekakkan telinga para saksi mata hingga detik ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com