Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tentara AS yang Berduka Jelang Eksekusi Saddam Hussein pada 2006

Kompas.com - 16/09/2021, 17:58 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Ada sisi lain dari kekejaman manusia yang tak mudah dimengerti.

Seperti kisah mantan pemimpin Irak Saddam Hussein, yang bersahabat dengan tentara AS yang bertugas mengawasinya.

Selama 30 tahun Saddam Hussein menguasai Irak dengan kepemimpinannya keras dan brutal. Tapi ini tak lantas membuatnya kehilangan rasa persahabatan.

Baca juga: 16 Juli dalam Sejarah: Saddam Hussein Jadi Presiden Irak pada 1979 Pasca-Kudeta

Diktator ini pun meregang nyawa di tahun 2006 lalu pasca-AS melakukan invasi. Seharusnya, Saddam dan pasukan AS bermusuhan.

Tapi, untuk beberapa anggota pasukan, yang terjadi malah sebaliknya.

Dilansir Telegraph, pada masa proses persidangan di Baghdad, Saddam diawasi sekelompok tentara dari Pasukan Polisi Militer 551.

Kelompok itu menamakan dirinya The Super Twelve.

Will Bardenwerper, pentolan kelompok ini, mengungkapkan bahwa Saddam adalah sosok yang sopan, jauh dari kesan pembunuh.

Dalam buku "The Prisoner in His Palace: Saddam Hussein, His American Guards, and What History Leaves Unsaid", Will menuangkan kisahnya.

Baca juga: Putri Saddam Hussein Muncul di TV Picu Krisis Diplomatik, Ini Sebabnya

Will menyebut bahwa Saddam suka hal-hal sederhana. Tak pernah menuntut hal muluk-muluk di penjara.

Saddam disebutnya suka duduk-duduk di kursi teras atau menulis di mejanya, di bawah bendera Irak yang digantungkan penjaga di dinding.

Saddam juga suka merokok cerutu Cohiba, sebuah merek asal Kuba.

Kecintaannya pada tanaman juga membuatnya memperlakukan kebun penjara yang buruk, seperti sedang merawat bunga-bunga indah.

Saddam juga menggemari makanan manis, seperti muffin.

Persahabatannya dengan para penjaga makin akrab seiring berjalannya waktu. Ia pun tak malu-malu lagi membagi kisah keluarganya.

Baca juga: Presiden Iran: Si Gila Trump Akan Berakhir seperti Saddam Hussein

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com