"Kami turun ke jalan karena kami menuju ke arah otoritarianisme... kediktatoran," kata Esli Carrillo, hakim berusia 48 tahun, dikutip dari AFP.
Baca juga: Dompet Bitcoin El Salvador Sudah Dipakai Lebih dari 500.000 Orang
Undang-undang itu, kata demonstran lain, hakim Luciano Lovato (55), mengancam independensi peradilan dan aturan hukum yang telah mereka upayakan dengan sangat keras.
Pedemo El Salvador juga menentang keputusan Mahkamah Agung baru-baru ini, yang diisi oleh hakim yang ditunjuk Bukele, untuk memberi presiden hak mendapat masa jabatan kedua berturut-turut meskipun ada batasan konstitusional satu masa jabatan.
Petani, buruh, dan aktivis serikat pekerja juga ikut demo El Salvador.
Para pakar dan regulator khawator tentang mata uang kripto yang dikenal sering naik-turun nilainya, dampak potensialnya terhadap inflasi harga di negara dengan kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, dan kurangnya perlindungan bagi pengguna.
Terpilih pada 2019, Bukele mendapat dukungan luas di El Salvador atas janjinya memerangi kejahatan terorganisir dan meningkatkan keamanan di negara yang dilanda kekerasan, dan sekutunya sekarang memegang mayoritas besar di parlemen.
Namun, Bukele sudah lama dituduh memiliki kecenderungan otoriter di El Salvador.
Baca juga: Profil Pemimpin Dunia: Nayib Bukele, Presiden El Salvador
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.