Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Chanthu Terjang Shanghai China, Ratusan Penerbangan Dihentikan, 28.000 Orang Dievakuasi

Kompas.com - 13/09/2021, 20:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SHANGHAI, KOMPAS.com - Ratusan penerbangan dihentikan dan puluhan ribu penduduk dievakuasi di Shanghai, China, pada Senin (13/9/2021), saat Topan Chanthu membawa angin kencang dan hujan ke kota itu.

Otoritas kota telah mengevakuasi setidaknya 28.000 orang dari kawasan berisiko. Badai diperkirakan akan menerjang pada Senin malam, lapor penyiar negara CCTV.

Topan Chanthu menghasilkan ombak setinggi delapan meter saat pusatnya mendekati pantai Shanghai pada Senin sore, menurut National Marine Environmental Forecasting Centre yang dikutip AFP.

Baca juga: Ada Siklon Tropis Chanthu di Utara Manokwari, Ini Wilayah Terdampak

Sebagian besar penerbangan dari Bandara Pudong dan Hongqiao Shanghai dibatalkan pada Senin sore, menurut layanan pelacakan penerbangan Flightradar24, sementara Shanghai Disneyland akan tutup hingga Selasa.

Chanthu berubah dengan cepat dari depresi menjadi topan super, dengan kecepatan angin hingga 257 kilometer per jam, setelah pertama kali muncul minggu lalu di antara Guam dan Filipina.

Badai itu melambat selama akhir pekan lalu, tetapi pejabat Shanghai mempertahankan peringatan topan oranye pada Senin - tingkat peringatan tertinggi kedua - dan mendesak warga menghentikan kegiatan di luar ruangan dan pertemuan skala besar.

Rekaman dari CCTV pada Minggu malam (12/9/2021) menunjukkan pekerja dengan ponco plastik mendatangi rumah ke rumah untuk memperingatkan penduduk tentang badai.

Kereta bawah tanah telah ditangguhkan, dan pemerintah kota memerintahkan semua siswa sekolah dasar dan menengah untuk teteap di rumah dari Senin sore hingga Selasa.

Topan Chanthu sempat masuk pantai timur Taiwan pada Minggu tanpa mendarat, mendorong pihak berwenang di sana untuk menangguhkan layanan feri dan menutup tempat-tempat umum.

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa topan menjadi lebih kuat, dan menguat lebih cepat, karena dunia menjadi lebih hangat karena perubahan iklim akibat ulah manusia.

Baca juga: Topan In-Fa Ancam China dalam Bencana Susulan Setelah Banjir Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com