Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Peningkatan Militer China, Jepang dan Vietnam Sepakat Transfer Alat Pertahanan

Kompas.com - 13/09/2021, 08:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

HANOI, KOMPAS.com - Jepang dan Vietnam sepakat meningkatkan kerja sama melalui kesepakatan baru yang memungkinkan ekspor peralatan dan teknologi pertahanan buatan Jepang ke Hanoi.

Kesepakatan ini dilakukan di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya pengaruh militer China.

Baca juga: Jepang Laporkan Kemunculan Kapal Selam Diduga Milik China di Dekat Perairannya

Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan kesepakatan itu, yang ditandatangani pada Sabtu (11/9/2021), meningkatkan kemitraan pertahanan kedua negara “ke tingkat yang baru”.

Jepang dan Vietnam menurutnya juga berencana memperdalam hubungan pertahanan melalui latihan bersama multinasional dan cara lain.

Rincian tentang transfer peralatan khusus, termasuk kapal angkatan laut, akan dibahas dalam pembicaraan berikutnya, kata kementerian pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan melansir Al Jazeera pada Minggu (12/9/2021).

Pertemuan Kishi dengan mitranya dari Vietnam, Phan Van Giang, di Hanoi bertepatan dengan kunjungan dua hari ke ibu kota Vietnam oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Baca juga: Beijing dan Vietnam Harus Menahan Diri Ihwal Sengketa Laut China Selatan

Diplomat China itu mengakhiri kunjungannya dengan mengatakan Beijing berencana untuk menyumbangkan tiga juta dosis vaksin virus corona ke Vietnam.

Dia juga mengatakan China dan Vietnam harus menahan diri dari tindakan sepihak, terkait Laut China Selatan yang dapat memperumit situasi dan memperbesar perbedaan pendapat.

Vietnam memiliki sengketa teritorial dengan China atas kelompok pulau Spratly dan Paracel di Laut Cina Selatan.

Dalam referensi terselubung terhadap tindakan China yang semakin tegas di perairan yang disengketakan, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan Kishi dan Giang sepakat tentang pentingnya menjaga kebebasan navigasi dan penerbangan di kawasan Indo-Pasifik, serta kerja sama di berbagai bidang pertahanan termasuk keamanan siber.

Kishi menyatakan Jepang menentang kuat "setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan paksaan atau kegiatan apa pun yang meningkatkan ketegangan".

Baca juga: Filipina Bersumpah Abaikan Hukum Maritim China yang Baru di Laut China Selatan

Jepang dan China juga terlibat dalam perselisihan teritorial. Tokyo secara teratur memprotes kehadiran penjaga pantai China di Laut China Timur dekat pulau Senkaku yang dikuasai Jepang, yang juga diklaim oleh Beijing dan disebut Diaoyu.

Para pejabat Jepang mengatakan kapal-kapal China secara rutin melanggar perairan teritorial Jepang di sekitar pulau-pulau itu, terkadang mengancam kapal-kapal penangkap ikan.

Vietnam adalah negara ke-11 di mana Jepang menandatangani perjanjian transfer peralatan dan teknologi pertahanan.

Tokyo ingin memperluas kerja sama militer di luar sekutu lamanya Amerika Serikat, dan telah menandatangani perjanjian serupa dengan Inggris, Australia, Filipina, dan Indonesia.

Baca juga: China Buat Aturan Sendiri di Laut China Selatan, Kapal Masuk Harus Lapor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com