Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Mencekam tentang Planet Saturnus

Kompas.com - 10/09/2021, 19:56 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Planet Saturnus pertama kali ditemukan Galileo Galilei pada 1610. Awalnya, cincin yang melingkarinya dianggap bulan, tapi dia kemudian menyadari bahwa itu adalah cincin.

Planet terbesar kedua di tata surya ini memang unik. Selain memiliki cincin, Saturnus juga merupakan planet yang ringan.

Tapi, planet seluas 42,7 miliar km ini punya sisi lain yang mencekam.

Baca juga: Mirip Bumi, NASA Akan Kirim Dragonfly untuk Cari Kehidupan di Satelit Saturnus

Saturnus bukanlah planet batuan seperti Bumi, Semua komponennya terbuat dari gas, dengan 75 persen komponennya adalah hidrogen dan 25 persennya adalah helium dengan sedikit air, metana, dan amonia.

Inilah yang membuatnya bisa mengapung di atas air.

Mengutip Britannica, planet Saturnus berputar sangat cepat di porosnya.

Satu hari di Saturnus, hanya berlangsung selama 10 jam 34 menit.

Di sisi lain, Saturnus juga sangat lambat saat berputar mengelilingi matahari, hingga 29,4 tahun, untuk bisa menyelesaikan satu putaran penuh.

Baca juga: Mulai Malam Ini, Kesempatan Terbaik Amati Jupiter dan Saturnus Sejajar dengan Bulan

Yang paling ekstem adalah fakta bahwa Saturnus punya angin yang sangat kencang

Kalau Venus dinobatkan sebagai planet paling panas, Saturnus adalah planet dengan angin paling cepat di tata surya.

Inilah yang membuatnya amat mencekam, sehingga tak mungkin ditinggali manusia.

Di Bumi, kecepatan angin hanya bisa mencapai 250 km/jam dalam keadaan normal, dan maksimum 400 km/jam saat badai.

Baca juga: Mau Lihat Jupiter dan Saturnus Malam Ini? Begini Caranya

Dengan fakta-fakta itu, tak heran bila Saturnus bukanlah pilihan planet lain selain Bumi yang bisa ditinggali.

Sejauh ini, hanya Mars yang kemungkinan bisa ditinggali manusia, mengingat adanya bukti temuan air di permukaannya.

Tapi, baik Saturnus, Mars, dan semua planet di Bima Sakti, masih tertutup kabut misteri--meski juga diliputi pesona tata surya yang tiada habisnya digali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Britannica
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com