PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak diisukan akan diangkat sebagai penasihat bidang ekonomi, setelah bertemu PM Ismail Sabri Yaakob.
Dalam pertemuan di kantor Ismail itu, Najib mengngkapkan dia merumuskan cara dan strategi untuk menangkal Covid-19.
Hanya saja, mantan PM dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) itu tidak menjabarkan seperti apa strateginya.
Baca juga: PM Malaysia Bertemu Najib Razak, Netizen Gelisah
Dalam unggahannya di Facebook hari ini (9/9/2021), dia merespons pertanyaan netizen mengenai sikapnya terhadap publik "Negeri Jiran".
Dilansir Mothership, Najib Razak menyatakan dia tidak pernah lupa penderitaan yang tengah dihadapi publik.
Selain mengeklaim masih memahaminya, dia menerangkan sudah tiba waktunya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Malaysia.
"Tiba waktunya pencapaian diutamakan, karena kita paham tantangan karena lockdown, Covid-19, dan masalah ekonomi saat ini," kata dia.
Mantan PM Malaysia periode 2009-2018 tersebut berujar, dia yakin strateginya realistis, mudah diterapkan, dan dapat langsung memberikan hasil.
Baca juga: Mantan PM Malaysia Najib Razak Didenda karena Langgar Aturan Covid-19
Dia mengaku beberapa pokok pemikirannya sudah dibahas saat menemui PM Ismail, dan berharap bisa diterima di kabinet.
Kanal lokal Utusan TV, yang mengutip sumber internal pemerintah, melaporkan Najib akan ditunjuk sebagai pejabat setingkat menteri.
Malay Mail memberitakan, baik Najib dan Ismail Sabri Yaakob, yang juga anggota senior UMNO, tidak memberikan respons.
Baca juga: Punya Utang Triliunan ke Negara, Karier Politik Mantan PM Malaysia Najib Razak Terancam Tamat
Jika rumor tersebut benar, maka Najib Razak akan mengikuti jejak mantan PM lainnya, Muhyiddin Yassin yang diangkut ke pemerintahan Ismail.
Pada 4 September, Muhyiddin yang merupakan PM Malaysia periode 2020-2021 itu menjabat sebagai Ketua Dewan Pemulihan Nasional.
Merespons penunjukannya, Muhyiddin berkilah dia tidak akan mengambil gaji dari posisi yang diembannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.