Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Munir di Den Haag dan Perjuangan Membela HAM yang Tak Pernah Mati

Kompas.com - 07/09/2021, 15:46 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

DEN HAAG, KOMPAS.com - 7 September selalu jadi tanggal penting bagi perjuangan HAM di Indonesia.

Salah satu sosok aktivisnya, Munir Said Thalib, meregang nyawa di udara, tepatnya pada 7 September 2004.

Munir meninggal karena diracun. Fakta ini memang terdengar memilukan.

Tapi, semangat Munir justru tak pernah berhenti, surut, atau meredup. Sampai detik ini, gelora perjuangannya membela HAM terus menyala. Tak pernah mati. 

Baca juga: Nilai Kasus Munir sebagai Pembunuhan Politik, 100 Aktivis Desak Jokowi Ungkap Auktor Intelektualis

Berbicara Munir, salah satu apresiasi tertinggi pada perjuangannya sempat diberikan Belanda, yang menamakan salah satu jalan di Den Haag, dengan nama Jalan Munir.

Seperti diberitakan Kompas.com, Walikota Den Haag saat itu, Joziaas van Aartsen meresmikan Jalan Munir (Munirpad), yang diambil dari nama tokoh hak asasi manusia asal Indonesia itu, pada 14 April 2015.

Sekitar 80 orang hadir dalam peresmiannya saat itu, termasuk istri Munir, Suciwati, serta beberapa pegiat hak asasi manusia asal Indonesia dan mahasiswa Indonesia di Belanda.

Aartsen pun menyatakan apresiasinya atas perjuangan Munir.

Ia menegaskan bahwa Kota Den Haag mendukung upaya pemajuan HAM yang diperjuangkan almarhum Munir dan Suciwati.

Baca juga: Mengenang Munir dan Keabadian Perjuangannya...

Saat itu, Suciwati mengatakan bahwa pengabadian nama suaminya itu merupakan sebuah penghormatan besar baginya.

"Sayangnya bukan di tanah airnya sendiri. Bukan di negeri tempat ia lahir dan dibesarkan bersama orang-orang lain yang mengaku sebangsa,” kata Suciwati.

Munir, semasa hidupnya dikenal sebagai seorang pegiat HAM.

Pada 7 September 2004, di atas pesawat jurusan Amsterdam, hal tragis itu terjadi.

Saat itu, Munir dalam perjalanan untuk melanjutkan studi ke Universitas Utrecht, Belanda.

Baca juga: Pemerintah Diminta Bentuk Lagi TPF Kasus Pembunuhan Munir

Dalam perjalanan itu, dia meninggal karena racun yang dicampurkan ke dalam minumannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com