TUNIS, KOMPAS.com - Seorang pemuda yang terluka saat ikut aksi revolusi Arab Spring 2011, tewas membakar dirinya dalam rangka protes kepada Pemerintah Tunisia.
Pemuda bernama Neji Hefiane (26) itu memprotes Pemerintah Tunisia yang belum memberi kompensasi apa pun untuk korban Arab Spring, termasuk dirinya, meski telah menjanjikannya.
Kematiannya dikonfirmasi pihak keluarga pada Senin (6/9/2021) saat dihubungi AFP.
Baca juga: [Cerita Dunia] 10 Tahun Arab Spring, Mengenang Mohamed Bouazizi
Aksi bakar diri Neji ini mengingatkan pada tindakan serupa oleh Mohamed Bouazizi pada 17 Desember 2010 saat revolusi Tunisia terjadi.
Tindakan berani Bouazizi itu kemudian memicu jatuhnya presiden Zine El Abidine Ben Ali, dan memantik revolusi Arab Spring 2011.
Neji mengembuskan napas terakhir di rumah sakit pinggiran selatan ibu kota Tunis pada Sabtu (4/9/2021), kata ayahnya, setelah membakar dirinya di hadapan keluarganya.
"Ketidakadilan dan marginalisasi yang dia derita mendorong putra saya bunuh diri," kata Bechir Hefiane, sang ayah.
Neji tinggal di Intilaka, salah satu distrik kelas pekerja Tunis di mana protes anti-rezim pecah selama Desember 2010 hingga Januari 2011.