"Dia menjawab, 'hal pertama yang harus dilakukan bangsa kita adalah membersihkan sisa-sisa pro-Jepang, yang kedua adalah menasionalisasi semua tanah, dan yang ketiga adalah menasionalisasi semua bisnis."
Profesor Kim Hyung-seok juga mengenang Kim Il Sung sebagai "seseorang yang memiliki tekad lebih kuat ketimbang berpengetahuan dan punya tujuan yang kuat."
Dia lalu menilai pemimpin Korut saat ini lebih mirip kakeknya, Kim Il Sung, ketimbang ayahnya.
Sekitar sebulan setelah mereka sarapan bersama, Kim Seong-ju berganti nama menjadi Kim Il Sung saat tampil di Stadion Rakyat Pyongyang.
"Saat saya dan teman-teman ke sana melihat pidato Jenderal Kim Il Sung, yang kami lihat kok malah Seong-ju. Pasti dia."
Baca juga: Kim Jong Un Hadiri 25 Tahun Peringatan Kematian Kakeknya, Kim Il Sung
Mereka pun sempat tidak percaya akan penampilannya itu. "Banyak yang mengira Jenderal Kim Il Sung itu pasti sudah usia 50an tahun dan sudah berpengalaman secara militer. Tapi yang muncul adalah seorang pria muda 30an tahun. Ah, tidak mungkin."
Namun, menurutnya, Kim Il Sung memiliki kharisma luar biasa yang mampu memikat banyak orang.
"Saat itu adalah masa-masa penuh kebingungan. Muncul partai komunis dan kekuatan anti-komunis berhasil digusur."
Kim Hyung-seok mengaku banyak kenalannya yang menghilang di bawah kendali Partai Komunis dan dia pun memutuskan meninggalkan kampung halamannya. "Bila saya lebih lama lagi di sini, tak ada pilihan selain ditangkap atau masuk penjara," ujarnya.
Dia akhirnya meninggalkan Korea bagian utara tahun 1947.
Baca juga: Hari Kemenangan, Warga Korut Membungkuk di Depan Jasad Kim Il Sung
Professor Kim Hyeong-seok, yang kehilangan beberapa kerabatnya akibat Perang Korea, juga ingat akan perkataan neneknya, yang mengaku pernah menyusui dan membesarkan Kim Il Sung.
"Kalau saya tahu dia besarnya akan seperti itu, saya mungkin akan membuatnya tidak bisa bernapas saat menyusui," demikian ungkapan neneknya atas kekecewaan dia kepada Kim Il Sung.
Namun hingga kini masih banyak kontroversi menyangkut identitas sesungguhnya dari Kim Il Sung, termasuk nama aslinya.
Dia akhirnya memimpin rezim komunis Korut hingga meninggal pada 1994.
Sedangkan Profesor Kim Hyung-seok masih mengajar meski usianya sudah 102 tahun.
Baca juga: Kenang Kim Il Sung, Korut Gelar Festival Bunga Kimilsungia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.