PYONGYANG, KOMPAS.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendesak upaya penanganan bencana alam atau pandemi virus corona agar tidak merusak perekonomian.
Hal itu dia ungkapkan dalam pertemuan politbiro Partai Buruh pada Kamis (2/9/2021) sebagaimana diwartakan media pemerintah, KCNA.
Dalam agenda pertemuan yang diadakan di Pyongyang tersebut, rencana perekonomian mendominasi pembicaraan.
Baca juga: Kembali Tampil di Hadapan Publik, Kim Jong Un Makin Kurus
Melansir Reuters, perekonomian Korea Utara babak belur oleh sanksi internasional dan penutupan perbatasan yang diberlakukan sendiri untuk mencegah penularan Covid-19.
Di sisi lain, hujan lebat musiman dan topan yang menerjang negara tersebut telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kerusakan pasokan makanan.
"(Kim) menggarisbawahi perlunya mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mengatasi iklim abnormal yang bahayanya semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir," lapor KCNA.
Baca juga: Korea Utara Mencari Pengganti Kim Jong Un di Tengah Kabar Masalah Kesehatannya
Di antara pekerjaan yang diminta Kim adalah perbaikan sungai, reboisasi untuk pengendalian erosi, pemeliharaan tanggul, dan proyek tanggul pasang surut.
Sejak pandemi dimulai pada Maret 2020, Korea Utara belum melaporkan satu pun kasus Covid-19.
Negara tersebut juga telah menutup perbatasan dan memberlakukan tindakan pencegahan yang ketat.
Baca juga: Korea Utara Larang Warganya Bergosip Soal Berat Badan Kim Jong Un
Pyongyang juga melihat pandemi Covid-19 sebagai masalah kelangsungan hidup nasional.
"Situasi berbahaya saat ini dari pandemi di seluruh dunia yang terus berputar di luar kendali menuntut pencegahan epidemi nasional yang lebih ketat," kata Kim dikutip KCNA.
"Memperketat pencegahan epidemi adalah tugas yang sangat penting yang tidak boleh dilonggarkan bahkan dalam situasi saat ini,” sambung Kim.
Menurut sejumlah pejabat internasional, Korea Utara menolak dikirimi vaksin Sinovac buatan China dan vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Profil Kim Yo Jong, Otak di Balik Citra Publik Kim Jong Un
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.