KOMPAS.com - 2 September 1945 jadi tanggal penting bagi banyak negara. Di tanggal itulah,
Perang Dunia II berakhir.
Sebelumnya di benua Eropa, Jerman telah terlebih dulu menyerah kepada sekutu pada 7 Mei 1945.
Tapi Jepang, sekutu Jerman saat itu, masih belum menyerah dan tak mau mengakhiri perang di kawasan Asia Pasifik.
Baca juga: Fakta Unik tentang Softdrink dalam Perang Dunia Ii
Tentu saja hal ini membuat sekutu geram. Mereka terus mendesak Jepang agar menyerah.
Tapi bukan bendera putih yang dikibarkan Jepang, melainkan serangan bertubi-tubi.
Para pemimpin dari negara-negara sekutu pada 26 Juli lantad berkumpul di Jerman, membahas langkah untuk menekan grup fasisme Jerman.
Pertemuan dihadiri oleh Harry S Truman (AS), Winston Churchill (Inggris), dan Chiang Kai Shek (Tiongkok).
Mereka menetapkan deklarasi Penyerahan Tanpa Syarat bagi Jepang.
Baca juga: Kisah Misteri: Bagaimana George HW Bush Lolos dari Kanibalisme Jepang dalam Perang Dunia II
Isi Deklarasi Postdam diterima Jepang pada 27 Juli. Kaisar pu telah menginstruksikan untuk menyetujuinya.
Tapi, pemerintah Jepang masih mempertimbangkan isi deklarasi tersebut.
Duta Besar Jepang untuk Moskow bahkan berusaha membangun hubungan persahabatan dengan Uni Soviet terkait isi Deklarasi Postdam.
Jepang berharap Uni Soviet dapat membantu tekanan yang diberikan oleh sekutu.
Namun Soviet menjawabnya dengan melancarkan invasi ke Manchuria yang secara otomatis melanggar Pakta Netralitas Soviet-Jepang.
Penolakan Deklarasi Postdam oleh Jepang direspons Amerika dengan meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki, 6 dan 9 Agustus 1945.
Baca juga: Sinopsis Casablanca, Kisah Cinta yang Berlatar Pada Perang Dunia II
AS kembali mengancam akan menjatuhkan lebih banyak bom atom di pusat-pusat industri Jepang kalau tak segera menyerah tanpa syarat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.