Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Jenderal AS Bocorkan Kelemahan Operasi Terakhir AS di Afghanistan

Kompas.com - 01/09/2021, 21:40 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pensiunan jenderal bintang tiga Amerika Serikat (AS) membocorkan kelemahan operasi terakhir AS di Afghanistan.

Mantan pemimpin militer senior AS yang memberi pengarahan kepada banyak presiden “Negeri Paman Sam” itu, menyorot kelemahan dalam strategi evakuasi menit terakhir AS.

Baca juga: Pensiunan Jenderal AS Sebut Amerika Pasti Harus Kembali ke Afghanistan

Berbicara secara anonim dalam sebuah wawancara eksklusif dengan DailyMail.com, mantan jenderal itu menilai akan mudah bagi Taliban atau ISIS menghancurkan landasan pacu di Bandara Internasional Kabul.

“Setiap rencana militer yang memiliki satu titik kegagalan dianggap tidak dapat diterima, mengambil risiko yang tidak dapat diterima. Dan itulah yang sedang kita hadapi sekarang.”

Dia mengakui angka-angka yang dievakuasi sangat mengesankan. Apalagi itu dilakukan dengan satu landasan pacu, satu bandara, kira-kira seukuran bandara kabupaten, yang tidak seperti bandara JFK atau Dulles.

“Tetapi bagaimana jika mereka merusak landasan pacu sehingga tidak mungkin untuk mendarat, lalu bagaimana?”

“Atau sebuah pesawat mendarat tanpa izin dan meledakkan dirinya di landasan? Dengan kata lain, itu adalah satu titik kegagalan. Itu kelemahan mendasar.”

Dia juga mencerca penggunaan tentara Taliban untuk membantu mengendalikan kerumunan. Sementara pasukan AS berusaha membawa warga dan sekutu Afghanistan ke bandara dan pergi ke tempat yang aman.

"Ketika Anda mencoba menangani keselamatan warga AS, Anda tidak pernah mendelegasikan itu kepada siapa pun selain pasukan Anda sendiri," katanya.

“Di sini kita memiliki musuh 20 tahun yang telah kita lawan yang bertanggung jawab atas keamanan perimeter luar kita. Ini gila,” protesnya.

“Saya tidak percaya bahwa saya benar-benar melihat ini terjadi. Jika ada negara lain yang melakukan operasi seperti ini, mereka akan menjadi bahan tertawaan. Dan itu kita sekarang.”

Baca juga: Penyanyi Folk Afghanistan Ini Ditembak Mati oleh Taliban

Ancaman stabilitas kawasan

Pekerjaan mantan komandan Pentagon itu termasuk memberikan pengarahan kepada presiden sebelumnya. Dia juga terlibat dalam perencanaan evakuasi seperti mundurnya AS dari Afghanistan.

Dia memperingatkan bahwa eksekusi yang ceroboh dari pintu keluar Afghanistan dapat mendorong kekuatan musuh lainnya, untuk meremehkan kekuatan militer AS. Karena itu mereka lebih mungkin melakukan gerakan militer yang agresif.

"Orang lain yang benar-benar tidak mengetahui kemampuan dan kapasitas kami, ketika kami memiliki kemauan politik untuk melakukannya, akan salah perhitungan - seperti Korea Utara, Iran, Pakistan, China, Rusia," katanya.

“Ini adalah kondisi yang sangat berbahaya sekarang dan saya tidak berbicara tentang Afghanistan, saya sedang berbicara tentang stabilitas dunia di kawasan itu.”

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com