Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT Scan Patung Buddha Berusia Ribuan Tahun Ungkap Keberadaan Mumi Biksu

Kompas.com - 27/08/2021, 18:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

Praktik mumifikasi diri di kalangan biksu Buddha paling umum di Jepang, dan juga terjadi di tempat lain di Asia, termasuk di China.

Baca juga: Dua Mumi Anak Singa Gua Zaman Es Ditemukan dalam Kondisi Sangat Baik, Masih Berbulu

Seperti yang dijelaskan dalam buku Ken Jeremiah “Buddha Hidup”, para biksu yang tertarik dengan mumifikasi diri menghabiskan lebih dari satu dekade mengikuti diet khusus, yang secara bertahap membuat tubuh mereka kelaparan.

Mereka menghindari makanan apa pun yang terbuat dari beras, gandum, dan kedelai dan sebagai gantinya makan kacang-kacangan, buah beri, kulit pohon, dan jarum pinus dalam jumlah yang perlahan-lahan berkurang untuk mengurangi lemak dan kelembapan tubuh, yang dapat menyebabkan mayat membusuk.

Mereka juga makan rempah-rempah, kacang sikas dan biji wijen untuk menghambat pertumbuhan bakteri.

Mereka meminum getah pohon beracun yang digunakan untuk membuat pernis sehingga racun itu akan mengusir serangga dan merasuki tubuh sebagai cairan pembalseman.

Setelah bertahun-tahun mengikuti diet ketat dan hampir kelaparan, seorang biarawan kemudian dikubur hidup-hidup di ruang bawah tanah.

Bernapas melalui tabung bambu, biksu itu duduk dalam posisi lotus dan melantunkan sutra dalam kegelapan.

Setiap hari dia membunyikan bel di dalam makam untuk menandakan bahwa dia tetap hidup.

Baca juga: Ahli Ungkap Isi Buku Kematian Mesir Kuno di Pembungkus Mumi Berusia 2300 Tahun

Ketika gemuruh akhirnya berakhir, tabung udara dilepas dan makam disegel.

Setelah tiga tahun, para pengikut membuka makam. Jika tubuh menjadi mumi, maka langsung dibawa ke kuil terdekat untuk dihormati.

Jika tubuh tidak menjadi mumi, pengusiran setan dilakukan dan biarawan itu dimakamkan kembali.

Bagi sebagian penganut Buddha, mumi biksu tidak mati tetapi dalam kondisi meditasi mendalam yang dikenal sebagai “tukdam.”

Kemungkinannya kecil bahwa proses mumifikasi diri akan berhasil, tetapi ada yang berhasil, meski dalam kasus yang jarang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com