Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesty: Qatar Gagal Jelaskan Penyebab Kematian Pekerja Migran

Kompas.com - 27/08/2021, 17:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

DOHA, KOMPAS.com - Tuan rumah Piala Dunia 2022 Qatar, gagal menyelidiki kematian ribuan pekerja migran dalam satu dekade terakhir.

Ini menurut laporan baru Amnesty International, yang dilansir Guardian.

Organisasi hak asasi manusia tersebut mengatakan bahwa mayoritas kematian pekerja migran di Qatar disebabkan “penyebab alami”.

Baca juga: Bandara Internasional Hamad di Qatar Jadi Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2021

Mereka meninggal karena gagal jantung atau pernapasan.

Klasifikasi ini disebut "tidak berarti" tanpa penyebab kematian yang mendasarinya.

Akibatnya, sebanyak 70 persen kematian mungkin tidak dapat dijelaskan.

“Dalam sistem kesehatan yang memiliki sumber daya yang baik, seharusnya memungkinkan untuk mengidentifikasi penyebab pasti kematian, kecuali satu persen kasus,” kata laporan itu.

Temuan ini muncul saat Qatar dan FIFA menghadapi tekanan yang semakin besar dari para pesepakbola dan asosiasi sepak bola nasional.

Mereka harus memastikan Qatar melindungi hak-hak pekerja dalam waktu satu tahun lagi, hingga Piala Dunia dimulai.

Baca juga: Qatar Buka 105 Hotel Baru Jelang Piala Dunia FIFA 2022

Panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar telah melaporkan 38 kematian pekerja pada proyek konstruksi Piala Dunia.

35 di antaranya telah diklasifikasikan sebagai "tidak terkait dengan pekerjaan".

Namun, Amnesty percaya hampir setengah dari kematian ini belum diselidiki atau dijelaskan dengan benar.

Kelompok hak asasi ini mengatakan bahwa paparan panas dan kelembaban yang intens kemungkinan menjadi faktor signifikan.

Mereka juga telah mendesak pihak berwenang Qatar untuk menerapkan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja.

Baca juga: Qatar Sambut Turis Asing yang Sudah Divaksinasi Covid-19 Lengkap

“Ketika laki-laki yang relatif muda dan sehat tiba-tiba mati setelah bekerja berjam-jam dalam panas yang ekstrem, itu menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan kondisi kerja di Qatar,” kata Steve Cockburn, kepala keadilan ekonomi dan sosial Amnesty.

“Karena gagal menyelidiki penyebab utama kematian pekerja migran, pihak berwenang Qatar mengabaikan tanda-tanda peringatan yang jika ditangani, bisa menyelamatkan nyawa. Ini adalah pelanggaran hak untuk hidup,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tokoh-tokoh Kunci dalam Sidang Donald Trump

Tokoh-tokoh Kunci dalam Sidang Donald Trump

Global
Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Global
Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com