Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada telah Akhiri Operasi Evakuasi di Afghanistan Jelang Tenggat Waktu

Kompas.com - 27/08/2021, 05:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

OTTAWA, KOMPAS.com - Kanada telah mengakhiri operasi evakuasi di Afghanistan pada Kamis (26/8/2021), ketika pemerintahan asing lainnya masih buru-buru untuk menerbangkan para warganya maupun warga Afghanistan menjelang tenggat waktu evakuasi.

"Selama hari terakhir, operasi evakuasi kami telah berhenti," kata perwakilan Kementerian Pertahanan Kanada Letjen Wayne Eyre dalam konferensi.

Hanya tim kecil yang tersisa di lapangan, kata Eyre, seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Ancaman ISIS Mengintai Upaya Evakuasi dari Bandara Kabul

Kanada adalah "salah satu di antara negara yang telah mengakhiri operasi evakuasi". Taliban mengumumkan tenggat waktu evakuasi pasukan asing di Afghanistan adalah 31 Agustus. Lebih dari itu disebut ilegal. 

Beberapa negara Barat telah memperingatkan meningkatnya ancaman serangan teroris, terutama di bandara Kabul.

Sementara, ribuan orang masih berkumpul di sana dengan harapan bisa melarikan diri dari negara itu setelah Taliban merebut ibu kota pada 15 Agustus.

Baca juga: Bayi Afghanistan yang Lahir di Pesawat Evakuasi AS Dinamai Reach, Sesuai Kode Penerbangan

"Kami berharap kami bisa tinggal lebih lama dan menyelamatkan semua orang yang sangat ingin pergi, sehingga kami tidak benar-benar menyedihkan, tetapi keadaan di lapangan dengan cepat memburuk," kata Eyre.

"Ini adalah krisis kemanusiaan yang luar biasa," imbuhnya.

Pasukan Kanada membantu evakuasi di Afghanistan "lebih dari 3.700 warga Kanada, penduduk tetap, dan warga Afghanistan yang mendukung misi Kanada di Afghanistan," tweet Menteri Pertahanan Harjit Sajjan.

Baca juga: Taliban: Evakuasi Apa pun di Afghanistan Lewat 31 Agustus Adalah Ilegal

Kanada telah berkomitmen untuk menyambut 20.000 warga Afghanistan di bawah program imigrasi khusus yang baru.

Sekitar 2.500 warga Afghanistan telah mengajukan permohonan visa di bawah program ini, mewakili 8.000 orang, dengan lebih dari dua pertiga dari aplikasi tersebut telah disetujui.

Kanada adalah bagian dari misi NATO di Afghanistan yang diluncurkan ketika Amerika Serikat menginvasi negara itu dan menggulingkan rezim Islam garis keras Taliban pada 2001.

Taliban kembali berkuasa di tengah penarikan pasukan militer asing yang dijadwalkan berakhir pada 31 Agustus, tenggat waktu yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada awal 2021.

Baca juga: Biden Sebut Taliban Bantu Proses Evakuasi Warga AS dari Afghanistan

Biden telah terjebak pada tenggat waktu itu, bahkan ketika negara-negara Barat lainnya telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan dapat mengevakuasi semua orang yang memenuhi syarat untuk meninggalkan negara itu.

Lebih dari 95.000 warga Afghanistan dan orang asing telah meninggalkan Afghanistan melalui pesawat angkut militer yang dipimpin AS sejak Taliban mengambil alih.

Banyak di antaranya adalah warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan asing selama pendudukan 20 tahun, dan saat ini takut Taliban akan melakukan pembalasan terhadap mereka.

Baca juga: Taliban Tegaskan Takkan Memberikan Perpanjangan Waktu Evakuasi AS dan Sekutunya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com