Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Opium Produksi Taliban, Seberapa Besar dan Bagaimana Jejaknya?

Kompas.com - 26/08/2021, 17:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Taliban mengklaim akan menghentikan budidaya bunga opium dan berhenti mengedarkan obat-obatan terlarang, seperti pada 2001 dulu.

Meski ada penurunan tajam pada 2001, budidaya bunga opium kembali meningkat di tahun-tahun terakhirnya di wilayah yang dikuasai Taliban.

Baca juga: Setelah Kuasai Afghanistan, Taliban Janjikan untuk Atasi Perubahan Iklim dan Keamanan Global Bersama

Bagaimana produksi opium di Afghanistan?

Tanaman opium dapat disuling menjadi bahan dasar untuk beberapa obat sangat adiktif, seperti heroin.

Menurut kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Afghanistan adalah produsen opium terbesar di dunia.

Melansir BBC pada Rabu (25/8/2021), panen opium di Afghanistan menyumbang lebih dari 80 persen pasokan dunia.

Pada 2018, UNODC memperkirakan produksi opium berkontribusi hingga 11 persen dari perekonomian negara.

Setelah Taliban menguasai Afghanistan kembali pada 14 Agustus, juru bicara Zabihullah Mujahid berkata, "Ketika kami berkuasa dulu, tidak ada produksi narkoba".

"Kami akan membawa budidaya bunga opium ke nol lagi," ujarnya dan menambahkan bahwa tidak akan ada penyelundupan.

Baca juga: Taliban Terbuka untuk Rusia Kelola SDA Afghanistan

Bagaimana catatan opium dalam pemerintahan Taliban?

Departemen Luar Negeri AS mencatat budidaya bunga opium Afghanistan meningkat secara substansial di bawah pemerintahan Taliban, dari sekitar 41.000 hektar pada 1998 menjadi lebih dari 64.000 hektar pada 2000.

Peningkatan budidaya bunga opium sebagian besar terjadi di Helmand yang dikuasai Taliban, yang menyumbang 39 persen dari produksi opium ilegal dunia.

Baru pada Juli 2000, Taliban melarang pertanian opium di daerah yang mereka kuasai.

Laporan PBB pada Mei 2001, "mengamati keberhasilan total dari larangan budidaya bunga opium di daerah yang dikuasai Taliban".

Setelah larangan budidaya bunga opium oleh Taliban, ada penurunan mencolok dalam perdagangan opium dan heroin secara global pada 2001 dan 2002.

Namun, tak lama kemudian budidaya bunga opium kembali eksis di bawah pemerintahan Afghanistan yang baru saat itu.

Di pemerintahan Afghanistan selanjutnya itu, sebagian besar budidaya bunga opium terkonsetrasi di daerah yang dikuasi oleh Taliban.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com