Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Aksi Anti-vaksin di Perancis Bawa Simbol Pemicu Kontroversi

Kompas.com - 24/08/2021, 16:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters,AFP

PARIS, KOMPAS.com - Protes warga terhadap izin kesehatan vaksin di Perancis berlanjut selama akhir pekan keenam berturut-turut pada Sabtu (21/8/2021)

Puluhan ribu orang berbaris di Paris dan kota-kota lain, menentang persyaratan vaksin baru yang diterapkan untuk beberapa kegiatan publik.

Reuters melaporkan, ada total sekitar 175.000 orang yang berkumpul di seluruh Perancis pada hari Sabtu.

Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan demonstrasi, yang sebagian besar tanpa topeng, memegang tanda dengan frasa seperti "Liberté," dan "Libérons la France," atau "Bebaskan Perancis."

Baca juga: Salah Alamat, Demonstran Anti Vaksin di Inggris Jadi Bahan Tertawaan

Sekitar 200 protes berbeda diadakan di seluruh negeri pada hari Sabtu, meskipun jumlah total demonstran menurun dari akhir pekan lalu, ketika pihak berwenang mencatat hampir 215.000 pengunjuk rasa.

Reuters mencatat, bagaimanapun, bahwa jumlahnya dapat meningkat minggu depan karena lebih banyak penduduk kembali dari perjalanan musim panas.

Para pengunjuk rasa menyerukan Presiden Perancis Emmanuel Macron menghapuskan izin vaksin.

Para demonstran di Paris meneriakkan, "Macron! Kami tidak menginginkan izin Anda!"

Protes telah menarik orang di seluruh spektrum politik di Perancis.

Demonstrasi terbesar di Paris dipimpin politisi sayap kanan Florian Philippot.

Demonstrasi lain dipimpin opengunjuk rasa sayap kiri yang terkait dengan gerakan "Rompi Kuning" (Gilets Jaunes).

Baca juga: Facebook Hapus Jaringan Anti-Vaksin Covid-19 yang Incar Influencer

Kartu kesehatan Covid-19 Perancis, yang secara resmi mulai berlaku awal bulan ini, menyertakan kode QR yang dapat dipindai oleh berbagai bisnis dan acara sebagai dokumentasi resmi bahwa seseorang telah menerima vaksin virus corona atau baru-baru ini dites negatif untuk Covid-19.

Persyaratan izin kesehatan sedang diberlakukan di restoran, museum, tempat olahraga, dan lokasi publik lainnya di seluruh negeri.

Sementara mayoritas warga Prancis mendukung izin kesehatan, dan sekitar 62 persen populasi negara itu telah divaksinasi sepenuhnya, minoritas vokal yang menentang persyaratan tersebut telah turun ke jalan sejak langkah itu pertama kali diperkenalkan.

Pemerintah Perancis telah mempertahankan izin kesehatan sebagai cara untuk meningkatkan vaksinasi di seluruh negeri, terutama karena orang yang tidak divaksinasi merupakan sebagian besar pasien rawat inap virus corona baru-baru ini.

Baca juga: Sebar Kampanye Anti-vaksin, Perusahaan Asal Rusia Diblokir Facebook

AFP mencatat pada hari Sabtu bahwa kelompok-kelompok Yahudi dan kampanye anti-rasialisme telah mengecam beberapa pengunjuk rasa yang menampilkan slogan dan simbol, termasuk bintang kuning.

Ini terjadi dalam upaya untuk membandingkan izin kesehatan dengan perlakuan terhadap orang-orang Yahudi di bawah rezim Nazi.

Surat kabar sayap kiri Le Monde mengutuk tindakan beberapa pengunjuk rasa, menulis dalam editorial minggu ini.

"Meskipun anti-Semitisme di sayap kanan sudah tua, tampaknya saat ini bangkit kembali didorong meningkatnya pemikiran konspirasi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com