Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Kartel Narkoba Kolombia Tersenyum saat Ditangkap Polisi di Hari Pernikahannya

Kompas.com - 20/08/2021, 19:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

BOGOTA, KOMPAS.com - Inilah momen kepolisian Kolombia menangkap bos kartel narkoba di hari pernikahannya sendiri, setelah buron selama lima tahun.

Para polisi yang berani merangsek masuk ketika Luis Daniel Santana Hernandez mengucap janji pernikahan dengan istrinya.

Dalam video yang dirilis pemerintah Kolombia, penegak hukum mendekati Santana Hernandez yang berdiri dekat altar.

Baca juga: Dua Kartel Narkoba Meksiko Terlibat Perang, 18 Orang Tewas

Si bos kartel narkoba, yang mengenakan setelah hitam dan anyelir di kerahnya, hanya bisa tersenyum saat jaksa mengatakan dia ditangkap.

Sejumlah perempuan anggota keluarga Santana Hernandez histeris ketika mengetahui pria 24 tahun itu digelandang keluar.

Bahkan, seorang wanita yang diduga adalah ibu mertua Santana Hernandez berusaha mencakar saat menantunya dibawa.

Dijuluki "Si Golok", Santana Hernandez yang memimpin kartel teluk burin sejak 2017, dan diyakini bersembunyi di Antioquia.

Dia mengira otoritas sudah menyerah menangkapnya, sehingga dia keluar dari persembunyian dan melangsungkan pernikahan di kapel kota kecil Uramita.

Otoritas Kolombia menuding Santana Hernandez bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan yang dilakukan kartelnya.

Baca juga: Tokoh Oposisi AS Sebut Kartel Narkoba dan Taliban Menang Saat Biden Menjabat

Dilansir The Sun Kamis (19/8/2021), dia juga dituding menjadi otak penyelundupan narkoba dan penyediaan senjata.

"Jaksa dari direktorat khusus organisasi kriminal menghadirkan Santana Hernandez di depan hakim, dan mendakwanya melakukan kejahatan mengerikan," kata jaksa penuntut.

Santana Hernandez membantah semua dakwaan yang diberikan, dan saat ini dipenjara sembari menunggu hasil penyelidikan.

Kekuatan yang ditakuti

Kartel tetaplah kekuatan yang menakutkan di Kolombia, negara asal gembong narkoba terbesar dunia Pablo Escobar.

Baca juga: Kartel Narkoba Meksiko Sinaloa Siksa dan Gantung Mayat Kelompok Rival

Tahun lalu, pemerintah berhasil mengecilkan lahan untuk produksi koka, tanaman yang menjadi bahan baku kokain, sebesar tujuh persen.

Hanya saja, kecilnya lahan tersebut tidak menjadi persoalan bagi kartel. Mereka malah meningkatkan produksi narkobanya.

Di tengah wabah Covid-19, organisasi penjahat itu memperkenalkan keadilan dan cara mereka menangani penyebaran.

Muncul kabar bahwa kartel mulai mengeksekusi orang-orang yang ketahuan melanggar aturan mencegah virus corona.

Sebagai catatan, sudah sembilan orang yang dibunuh karena melanggar aturan maupun berani menentang pengetatan kartel yang brutal.

Baca juga: Pernah Pacaran dengan Bos Kartel Narkoba, Wanita Ini Ditembak Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

Global
Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Global
Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Global
Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Global
Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Global
Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Global
Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Global
Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Global
Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Global
Konsulat Iran di Paris Diancam Akan Diledakkan, Polisi Turun Tangan

Konsulat Iran di Paris Diancam Akan Diledakkan, Polisi Turun Tangan

Global
Ledakan Terjadi di Penampungan Pasukan Pro-Iran di Baghdad Irak

Ledakan Terjadi di Penampungan Pasukan Pro-Iran di Baghdad Irak

Global
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Kasus Trump

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Kasus Trump

Global
Iran Disebut Remehkan Serangan Israel, Tak Ada Rencana Membalas

Iran Disebut Remehkan Serangan Israel, Tak Ada Rencana Membalas

Global
Serangan Israel ke Iran Disebut Sengaja Dibuat Kecil, Kurangi Risiko Perang Besar

Serangan Israel ke Iran Disebut Sengaja Dibuat Kecil, Kurangi Risiko Perang Besar

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Balas Serangan Iran | AS Veto Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

[POPULER GLOBAL] Israel Balas Serangan Iran | AS Veto Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com