BOGOTA, KOMPAS.com - Inilah momen kepolisian Kolombia menangkap bos kartel narkoba di hari pernikahannya sendiri, setelah buron selama lima tahun.
Para polisi yang berani merangsek masuk ketika Luis Daniel Santana Hernandez mengucap janji pernikahan dengan istrinya.
Dalam video yang dirilis pemerintah Kolombia, penegak hukum mendekati Santana Hernandez yang berdiri dekat altar.
Baca juga: Dua Kartel Narkoba Meksiko Terlibat Perang, 18 Orang Tewas
Si bos kartel narkoba, yang mengenakan setelah hitam dan anyelir di kerahnya, hanya bisa tersenyum saat jaksa mengatakan dia ditangkap.
Sejumlah perempuan anggota keluarga Santana Hernandez histeris ketika mengetahui pria 24 tahun itu digelandang keluar.
Bahkan, seorang wanita yang diduga adalah ibu mertua Santana Hernandez berusaha mencakar saat menantunya dibawa.
Dijuluki "Si Golok", Santana Hernandez yang memimpin kartel teluk burin sejak 2017, dan diyakini bersembunyi di Antioquia.
Dia mengira otoritas sudah menyerah menangkapnya, sehingga dia keluar dari persembunyian dan melangsungkan pernikahan di kapel kota kecil Uramita.
Otoritas Kolombia menuding Santana Hernandez bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan yang dilakukan kartelnya.
Baca juga: Tokoh Oposisi AS Sebut Kartel Narkoba dan Taliban Menang Saat Biden Menjabat
Dilansir The Sun Kamis (19/8/2021), dia juga dituding menjadi otak penyelundupan narkoba dan penyediaan senjata.
"Jaksa dari direktorat khusus organisasi kriminal menghadirkan Santana Hernandez di depan hakim, dan mendakwanya melakukan kejahatan mengerikan," kata jaksa penuntut.
Santana Hernandez membantah semua dakwaan yang diberikan, dan saat ini dipenjara sembari menunggu hasil penyelidikan.
Kartel tetaplah kekuatan yang menakutkan di Kolombia, negara asal gembong narkoba terbesar dunia Pablo Escobar.
Baca juga: Kartel Narkoba Meksiko Sinaloa Siksa dan Gantung Mayat Kelompok Rival
Tahun lalu, pemerintah berhasil mengecilkan lahan untuk produksi koka, tanaman yang menjadi bahan baku kokain, sebesar tujuh persen.
Hanya saja, kecilnya lahan tersebut tidak menjadi persoalan bagi kartel. Mereka malah meningkatkan produksi narkobanya.
Di tengah wabah Covid-19, organisasi penjahat itu memperkenalkan keadilan dan cara mereka menangani penyebaran.
Muncul kabar bahwa kartel mulai mengeksekusi orang-orang yang ketahuan melanggar aturan mencegah virus corona.
Sebagai catatan, sudah sembilan orang yang dibunuh karena melanggar aturan maupun berani menentang pengetatan kartel yang brutal.
Baca juga: Pernah Pacaran dengan Bos Kartel Narkoba, Wanita Ini Ditembak Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.