Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kesalahan Pentagon yang Berakibat Lemahnya Militer Afghanistan

Kompas.com - 20/08/2021, 11:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Akan tetapi jumlah tentara Afghanistan sebenarnya tidak sebanyak itu, menurut Pusat Pemberantasan Terorisme di Akademi Militer AS di West Point, New York.

Pada Juli 2020, menurut perkiraannya sendiri, dari 300.000 itu hanya 185.000 yang tentara atau pasukan operasi khusus di bawah kendali Kementerian Pertahanan, dan sisanya adalah polisi serta personel keamanan.

Kemudian, tak sampai 60 persen tentara Afghanistan adalah prajurit terlatih, kata para analis West Point.

Mereka menyimpulkan, perkiraan yang lebih akurat dari jumlah tentara Afghanistan setelah 8.000 personel angkatan udara tak dihitung, adalah 96.000.

Laporan SIGAR mengatakan, desersi (keluar dari pasukan secara ilegal) selalu menjadi masalah bagi tentara Afghanistan.

Ditemukan bahwa pada 2020, tentara Afghanistan harus mengganti 25 persen personelnya setiap tahun, sebagian besar karena desersi.

Dikatakan pula bahwa tentara Amerika yang bekerja dengan Afghanistan sudah terbiasa melihat situasi itu.

Baca juga: Kisah Perang: Invasi Soviet ke Afghanistan yang Berujung Lahirnya Taliban

3. Janji setengah hati

Para pejabat Amerika berulang kali bersumpah mereka akan terus mendukung tentara Afghanistan setelah 31 Agustus 2021, tanggal yang diumumkan untuk menyelesaikan penarikan pasukan AS.

Namun demikian, mereka tidak pernah menjelaskan bagaimana janji itu akan diwujudkan secara nyata.

Dalam kunjungan terbarunya ke Kabul pada Mei, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengemukakan kemungkinan membantu Afghanistan mempertahankan angkatan udara mereka dari jauh, melalui pendekatan yang disebutnya logistik di cakrawala.

Konsep itu menyiratkan penggunaan sesi pelatihan virtual dari Zoom, dan diprediksi tidak akan maksimal karena warga Afghanistan harus memiliki komputer atau smartphone dengan koneksi internet yang bagus.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin.AP PHOTO/PATRICK SEMANSKY Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin.
Ronald Neumann, mantan duta besar AS untuk Kabul, percaya militer Amerika bisa membutuhkan lebih banyak waktu untuk mundur.

Kesepakatan yang dicapai oleh pemerintahan Trump dengan Taliban menyerukan penarikan penuh pasukan asing pada 1 Mei.

Penerus Trump, Joe Biden, memundurkan tanggal itu, semula menjadi 11 September lalu mengubahnya lagi menjadi 31 Agustus.

Namun, Biden juga memutuskan menarik semua warga Amerika dari Afghanistan, termasuk para kontraktor yang memainkan peran kunci dalam mendukung logistik AS di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com