Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Afghanistan, Mike Pence Kritik Biden dan Memuji Trump

Kompas.com - 19/08/2021, 14:23 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden Mike Pence mengklaim pada Selasa (17/8/2021), bahwa Presiden AS Joe Biden mengingkari kesepakatan gencatan senjata yang disetujui pendahulunya.

Mantan presiden Donald Trump, sebelumnya meneken perjanjian dengan Taliban pada Februari 2020.

Tapi Biden, dilansir New York Post, menyiapkan panggung untuk apa yang disebut Pence sebagai “penghinaan kebijakan luar negeri”.

Baca juga: Trump: Kehancuran Afghanistan Momen Paling Memalukan bagi AS

Dalam op-ed Wall Street Journal, Pence mengklaim bahwa pada saat Trump meninggalkan kantor, tak terjadi hal buruk.

“Pemerintah Afghanistan dan Taliban mengendalikan wilayah mereka masing-masing, tidak melakukan serangan besar, dan AS hanya memiliki 2.500 tentara, yang jadi kehadiran militer terkecil sejak perang dimulai pada 2001,” ujarnya.

Ketentuan utama dari perjanjian Trump, mencakup penarikan AS terhadap semua pasukan tempur dari Afghanistan pada Mei tahun ini.

Pence memuji perjanjian itu dengan fakta bahwa AS, “tidak menderita satu pun korban pertempuran” di Afghanistan dalam 18 bulan.

Baca juga: 19 Agustus dalam Sejarah: Afghanistan Merdeka dari Inggris pada 1919

Namun, ketika Biden menjabat pada Januari, Pence berpendapat bahwa Biden melanggar perjanjian.

Biden disebut salah karena mengumumkan bahwa pasukan AS akan tetap berada di Afghanistan melewati batas waktu 1 Mei.

“Biden melakukannya tanpa alasan yang jelas,” ujar Pence.

“Tidak ada rencana untuk mengangkut peralatan Amerika senilai miliaran dolar yang baru-baru ini ditangkap Taliban, atau mengevakuasi ribuan orang AS yang sekarang berebut untuk melarikan diri dari Kabul, atau memfasilitasi pemukiman kembali ribuan pengungsi Afghanistan yang sekarang akan mencari suaka."

“Sebaliknya, presiden tidak ingin terlihat mematuhi persyaratan kesepakatan yang dinegosiasikan oleh pendahulunya,” tambahnya.

Baca juga: Mantan Penasihat Obama: Biden Harus Pecat Penasihat Keamanan Nasional AS

Setelah Biden melanggar kesepakatan, menurut Pence, Taliban melancarkan serangan pamungkasnya.

"Ini karena mereka tahu tidak ada ancaman kekuatan yang kredibel di bawah presiden ini,” ujarnya.

“Kelemahan membangkitkan kejahatan dan besarnya kejahatan yang sekarang meningkat di Afghanistan berbicara banyak tentang kelemahan Tuan Biden,” Pence memperingatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com