Dikatakan dalam sebuah pernyataan, Muhyiddin akan menjabat sebagai perdana menteri sementara sampai penggantinya ditemukan, tetapi raja tidak mendukung pemilu sekarang karena wabah Covid-19
Muhyiddin naik menjadi PM Malaysia pada Maret 2020 tanpa pemilu, menyusul kolapsnya pemerintahan reformis berusia dua tahun yang dipimpin politisi veteran, Mahathir Mohamad.
Namun, pemerintahannya menghadapi gejolak sejak hari pertama. Mayoritasnya di parlemen diragukan, legitimasinya terus-menerus dipertanyakan, dan posisinya kerap dirongrong ketua oposisi Anwar Ibrahim.
Selain itu, Muhyiddin juga diterpa kritik deras atas kegagalannya mengendalikan wabah virus corona di Malaysia, yang kini mencapai lebih dari 1,1 juta kasus dan 12.000 kematian.
Koalisi Muhyiddin yang sejak awal rapuh akhirnya goyah, setelah sekelompok anggota parlemen yang pernah bersekutu menarik dukungan dan berbalik melawannya.
Lalu akhirnya, Muhyiddin mundur pada Senin (16/8/2021) setelah permintaan kepada anggota parlemen oposisi untuk mendukungnya ditolak.
Baca juga: Jika Muhyiddin Mundur, Siapa Calon Perdana Menteri Baru Malaysia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.