Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Afghanistan: Perang Saudara Bisa Pecah Kapan Saja

Kompas.com - 13/08/2021, 14:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

“Ditambah lagi, ada beberapa negara yang mendanai mereka, jadi mereka memiliki cukup sarana untuk melancarkan perang,” ujar Sadat.

Selain itu, perjanjian terbaru di Doha, Qatar, mewajibkan Taliban untuk tidak terlibat dengan organisasi mana pun dan tidak menggunakan Afghanistan sebagai basis penyerangan terhadap Barat.

Kondisi demikian, membuat Taliban bisa terlibat dengan AS dan pemain internasional lainnya. Hal ini meningkatkan moral mereka.

Dan faktor terakhir, tak bisa dipungkiri bahwa Taliban juga mendapat dukungan dari banyak orang Afghanistan.

“Di daerah perkotaan, di mana orang-orang terdidik dan pemerintah hadir, dukungan untuk Taliban rendah. Tetapi di pinggiran, ketika penduduk kehilangan layanan dan perlindungan dari pemerintah, kesetiaan mereka berpindah,” tutur Sadat.

Baca juga: Rebut 10 Ibu Kota Provinsi Afghanistan, Taliban Semakin Dekat ke Kabul

Bayangan perang saudara

Sadat memperingatkan bahwa perpecahan dan konflik di Afghanistan saat ini berpotensi semakin dalam.

Terutama, mengingat fakta bahwa lebih dari 60 persen penduduk Afghanistan masih berusia muda dan banyak dari mereka enggan hidup di bawah aturan yang ketat jika Taliban berkuasa.

“Generasi muda terbiasa dengan dunia luar, teknologi baru, keterbukaan, dan media yang bebas. Generasi baru ini akan sulit hidup di bawah Taliban, dan kelompok itu, pada gilirannya, akan berjuang untuk menaklukkan orang-orang muda ini," ungkap Sadat.

Sadat menambahkan, perang saudara bisa pecah kapan saja. Pertanyaannya bukanlah bagaimana jika perang saudara pecah melainkan kapan perang saudara pecah.

"Orang-orang takut akan perang saudara. Kami semua berharap penyelesaian politik akan tercapai. Tetapi jika Taliban benar-benar maju dan akhirnya merebut ibu kota, nasib ini (perang saudara) tak terelakkan," ujar Sadat.

Baca juga: Intel AS: Dalam 90 Hari, Ibu Kota Afghanistan Bisa Direbut Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com