Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sri Lanka Tolak Lockdown Saat Kematian karena Covid-19 Rata-rata 100 per Hari

Kompas.com - 11/08/2021, 07:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

KOLOMBO, KOMPAS.com - Pemerintah Sri Lanka pada Selasa (10/8/2021), menolak seruan lockdown segera untuk menahan lonjakan kasus dan kematian karena Covid-19, yang sangat membebani rumah sakit dan krematorium.

Juru bicara pemerintah dan Menteri Media Keheliya Rambukwella mengatakan bahwa negara belum mencapai titik krisis, tetapi angka kematian karena Covid-19 telah mencapai rata-rata lebih dari 100 per hari.

"Jam malam atau lockdown adalah pilihan terakhir, tetapi kita belum sampai untuk tahap itu," ujar Rambukwella, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Varian Delta Merajalela, Filipina Terapkan Lockdown yang Lebih Ketat

"Target kami adalah membuat setiap orang di atas 18 tahun divaksinasi pada September, setelah itu tergantung dewa," ucapnya.

Sementara, Asosiasi Medis Sri Lanka (SLMA) telah mengeluarkan "peringatan terakhir" kepada pemerintah untuk segera membatasi pergerakan masyarakat atau berisiko terjadi bencana lebih besar.

"Kami telah memberikan peringatan terakhir kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk lockdown setidaknya selama dua minggu," kata juru bicara SLMA, sebuah badan profesional ahli medis.

Baca juga: Akhiri Lockdown Parsial Jilid 2, Singapura Mulai Transisi Hidup bersama Covid-19

Seorang menteri muda kesehatan, Channa Jayasumana, menyebut varian Delta dari Covid-19 itu sebagai "bom kuat yang meledak di Kolombo dan menyebar di tempat lain".

Pada Jumat (6/8/2021) pemerintah Sri Lanka memperketat beberapa pembatasan, melarang upacara kenegaraan, dan pertemuan publik hingga 1 September.

Namun, sebagian besar aktivitas diperbolehkan, seperti toko, restoran, dan kantor buka serta transportasi umum masih beroperasi.

Baca juga: Ibu Kota Filipina Lockdown Lagi untuk Tangani Covid-19 Varian Delta

Jumlah kematian karena Covid-19 mencapai rekor 111 pada Senin (9/8/2021) dengan rata-rata harian dalam sepekan terakhir melewati 100, lebih dari dua kali lipat rata-rata 40 pada pekan sebelumnya.

Jumlah infeksi Covid-19 juga meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi hampir 3.000 pada pekan ini.

Di salah satu kamar mayat di Kolombo pada Selasa (10/8/2021) pagi waktu setempat, para pekerja menguji 15 mayat dengan Covid-19 dan akan lebih banyak lagi.

Seorang hakim Kolombo memerintahkan pembuangan segera 40 mayat yang tetap tidak diklaim oleh keluarganya.

Baca juga: Kronologi Masuknya Varian Delta hingga Buat China Lockdown Parsial Lagi

Dewan Kota Kolombo memulai kremasi massal pada Minggu (8/8/2021) untuk membersihkan tumpukan mayat setelah kamar mayat rumah sakit kelebihan kapasitas.

Lebih dari 11,2 juta orang dari populasi 21 juta telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, sementara 3,2 juta telah menerima suntikan dua dosis pada Senin (9/8/2021).

Menurut data resmi, Sri Lanka telah mencapai 5.222 kasus kematian karena Covid-19 hingga saat ini dan hampir 333.000 kasus infeksi.

Baca juga: China Lockdown Parsial, Strategi “Toleransi Nol” Covid-19 Tunjukkan Kelemahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com