PYONGYANG, KOMPAS.com - Sekitar 5.000 penduduk Korea Utara dievakuasi saat banjir menghantam, dengan ribuan rumah dilaporkan hancur.
Laporan yang dikemukakan televisi pemerintah itu terjadi di saat pemerintahan Kim Jong Un berjibaku menyelamatkan negara dari krisis pangan.
Bulan lalu, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) melaporkan, negara penganut ideologi Juche itu kekurangan 860.000 ton pangan tahun ini.
Baca juga: AS Sita Kapal Tanker Singapura yang Kirim Minyak Ilegal ke Korea Utara
Pakar memeringatkan tetangga sekaligus musuh Korea Selatan itu terancam mengalami masa kelaparan yang berat.
Stasiun KCTV mengabarkan bagaimana banjir menerjang sampai atap rumah, dan nampak jembatan yang mengalami kerusakan.
Laporan media pemerintah menyatakan, ratusan hektar tanah pertanian di Provinsi Hamgyong Selatan terendam, tanggul sungai jebol, dan rumah maupun jalanan rusak parah.
Wakil Kepala Meteorologi Korea Utara Ri Yong Nam mengatakan, hujan lebat selanjutnya bisa menyebabkan kerusakan lebih parah.
"Kami memperkirakan hujan lebat hingga 10 Agustus di berbagai wilayah, terutama di kawasan pantai timur," kata Ri.
Harian Rodong Sinmun memberitakan, Kim Jong Un memerintahkan semua unit bersiap untuk mencegah kerusakan lebih parah.
Bencana alam memang berdampak pada kerusakan di sejumlah wilayah Korea Utara yang secara infrastruktur begitu lemah.
Dilansir AFP Sabtu (7/8/2021), sementara deforestasi hanya mempercepat air bah yang menyerang permukiman dan lahan pertanian.
Musim panas tahun lalu, serangkaian angin topan menyebabkan kerusakan hebat pada pertanian, dan menghancurkan ribuan hunian.
Dampaknya terasa parah karena sejak 2020, Korea Utara mengisolasi diri mereka untuk mencegah penularan virus corona.
Kali terakhir negara nuklir tersebut dilanda kelaparan hebat adalah saat medio 1990-an, ketika Uni Soviet, sekutu sekaligus mitra dagang terbesar mereka, bubar.
Baca juga: Kim Jong Un: Persahabatan Korea Utara-China Berlanjut Antar-generasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.