ATHENA, KOMPAS.com - Dua orang dilaporkan tewas dan enam area dalam pengawasan ketat, buntut kebakaran hutan yang makin meluas di Yunani.
Awan hitam yang terbentuk dari asap kebakaran membayangi pinggiran utara Athena, dengan warga diperintahkan mengungsi.
Salah satu korban tewas adalah relawan anggota pemadam kebakaran, yang terkena tiang listrik pinggiran ibu kota.
Baca juga: Erdogan: Kebakaran Hutan di Turki Terburuk dalam Sejarah
Selain relawan itu, Presiden Kamar Dagang Yunani Konstantinos Michalos, yang awalnya ditemukan tidak sadar di pabrik dekat titik api.
Tim pemadam kebakaran dilaporkan berusaha memadamkan 154 kebakaran hutan di segala penjuru "Negeri Para Dewa".
Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis menyatakan, gelombang panas mengubah negaranya menjadi tong mesiu yang meledak.
Diperkuat tiupan angin yang tak tentu arah, api dengan cepat menyebar terutama di kawasan utara Athena.
Titik api juga terlihat di Pulau Evia, serta yang dekat dengan Olympia, daerah kuno tempat kelahiran Olimpiade.
"Kami menghadapi, sekali lagi, malam yang melelahkan," kata salah satu menteri Nikos Hardalias kepada BBC Jumat (6/8/2021).
Baca juga: Hari Ke-7 Kebakaran Hutan Turki, Pembangkit Listrik Terancam Kobaran Api Tak Terkendali
Hardalias mengatakan si jago merah menyebar dengan intensitas yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Dia menekankan semua sumber daya pemerintah dikerahkan untuk memadamkan api siang dan malam, dibantu para relawan.
Ribuan warga diperintahkan untuk mengungsi, karena kebakaran hutan sudah mulai merambat dan menyerang rumah, mobil, dan lini usaha publik.
Kemudian ratusan penduduk dan turis di Pulau Evia juga diminta menjauh dari rumah mereka dan pergi ke tengah laut.
Baca juga: Yunani Dilanda Gelombang Panas Terburuk Sejak 1987, Picu Kebakaran Hutan Luas
"Kami berbicara mengenai kiamat. Saya tak tahu kata apa lagi yang tepat," kata Sotiris Danikas, petugas penjaga pantai dikutip ERT.
Seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, Yunani berjibaku dengan kebakaran hutan yang disebabkan gelombang panas sepekan penuh.
Ratusan personel pemadam dan 20 pesawat pengebom air dikerahkan untuk mengontrol api, dengan AS dan Perancis mengirimkan bantuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.