Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Berencana Memindai iPhone di AS, Atasi Pelecehan Seksual Anak

Kompas.com - 06/08/2021, 19:39 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi Apple meluncurkan rencana untuk memindai produk iPhone di AS dari gambar pelecehan seksual anak.

Hal ini menarik pujian dari kelompok perlindungan anak.

Tetapi di sisi lain, teknologi ini meningkatkan kekhawatiran di antara beberapa peneliti keamanan bahwa sistem tersebut dapat disalahgunakan.

Termasuk oleh pemerintah yang ingin mengawasi warganya.

Baca juga: Pengguna iPhone Vs Android, Mana yang Lebih Setia?

Dilansir Guardian, alat yang dirancang untuk mendeteksi gambar pelecehan seksual anak yang disebut neuralMatch ini, akan memindai gambar sebelum diunggah ke iCloud.

Jika menemukan kecocokan, gambar akan ditinjau oleh manusia. Jika pelecehan anak dikonfirmasi, akun pengguna akan dinonaktifkan.

Pusat Nasional AS untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi pun akan diberitahu.

Secara terpisah, Apple berencana untuk memindai pesan terenkripsi pengguna untuk konten seksual eksplisit sebagai tindakan untuk keselamatan anak, meski hal ini juga mengkhawatirkan para pendukung privasi.

Sistem deteksi hanya akan menandai gambar yang sudah ada di database pusat tentang gambar pelecehan anak yang diketahui.

Orang tua yang mengambil foto anak di kamar mandi tidak perlu khawatir.

Tetapi para peneliti mengatakan, alat pencocokan yang tidak "melihat" gambar seperti itu, dan hanya "sidik jari" matematis yang mewakilinya, dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda.

Baca juga: Google Maps di iPhone Dapat Fitur Mode Gelap

Matthew Green, seorang peneliti kriptografi di Universitas Johns Hopkins, memperingatkan bahwa sistem tersebut dapat digunakan untuk menjebak orang-orang yang tidak bersalah.

Caranya dengan mengirimkan mereka gambar-gambar yang tampaknya tidak berbahaya, yang dirancang untuk memicu kecocokan untuk gambar-gambar pelecehan anak.

Itu bisa menipu algoritma Apple dan memperingatkan penegak hukum.

“Para peneliti telah mampu melakukan ini dengan cukup mudah,” katanya tentang kemampuan untuk mengelabui sistem seperti itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com