Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi Malaysia yang Adukan Candaan Pemerkosaan Guru Penjas Dituntut Ganti Rugi Rp 3,4 Miliar

Kompas.com - 05/08/2021, 16:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Ain Husniza Saiful Nizam (17), siswi Malaysia yang videonya viral ketika menceritakan guru pendidikan jasmani (penjas)-nya bilang pemerkosaan itu sedap, dituntut ganti rugi 1 juta ringgit (Rp 3,4 miliar).

Tuntutan itu tertera dalam sebuah surat yang diterima Ain, dan ditulis bahwa komentarnya adalah fitnah.

Pencetus gerakan #MakeSchoolASaferPlace tersebut juga diberi waktu tujuh hari untuk melunasinya.

Baca juga: Guru Penjas Sebut Pemerkosaan Itu Sedap, Curhat Siswinya Viral di Medsos

Tuntutan ganti rugi itu diungkap Ain di Twitter pada Rabu (4/8/2021), sembari meminta maaf tidak aktif di media sosial karena emosinya sedang tidak stabil.

Diberitakan World of Buzz, twit Ain langsung viral dan telah mengumpulkan lebih dari 30.000 retweet, serta dukungan dari berbagai politisi papan atas.

Eks wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang kini menjadi pemimpin oposisi, membela Ain dengan mengimbau masyarakat menghormatinya.

"Tolong jangan normalisasi gejala 'victim blaming' terutama dalam kasus seperti ini. Kita harus hormati kaum wanita, dan anak-anak mesti dibela."

"Masyarakat harus tegas melawan budaya jelek ini dan harus dukung perjuangan adik Ain," tulisnya di Twitter.

Kemudian mantan menteri pemuda dan olahraga Malaysia, Syed Saddiq, menyemangatinya agar tidak menyerah.

Baca juga: Ain Husniza Siswi yang Curhat Guru Penjas Bilang Pemerkosaan Itu Sedap, Jadi Ikon Melawan Pelecehan Seksual

"Kami bersamamu. Jika ada yang membuka penggalangan dana, tolong bagikan. Kami akan membantumu menyampaikan kebenaran kepada penguasa."

Baca juga: Polisi Malaysia Selidiki Ucapan Guru Penjas yang Sebut Pemerkosaan Itu Sedap

Nama Ain Husniza mencuat setelah membuat video di TikTok, yang menceritakan bahwa guru penjasnya menyebut pemerkosaan itu sedap.

"Hari ini di kelas, kami belajar tentang pendidikan jasmani dengan guru laki-laki ini," kata Ain membuka ceritanya pada 23 April 2021.

"Semuanya berjalan baik. Kami berbicara tentang pelecehan seksual dan menjaga diri sendiri."

"Dia membuat beberapa lelucon dan lama-lama menjadi aneh dan cabul," lanjut siswi tersebut.

"Guru bilang, kalau kami ingin memperkosa seseorang, jangan kepada yang berusia di bawah 18 tahun. Lakukan pada yang berusia di atas 18 tahun."

"Anak-anak perempuan diam, tetapi yang laki-laki tertawa. Ia menambahkan, jika anak laki-laki menjadi korban pemerkosaan, tidak akan dilaporkan karena dirasa 'sedap' bagi mereka."

Kasusnya kemudian diselidiki Polis Di-Raja Malaysia (PDRM), tetapi selain dukungan Ain juga mendapat sejumlah pelecehan seksual verbal.

Beberapa warganet bahkan menyalahkan pakaian ketat yang dikenakan Ain justru mengundang pria untuk memperkosa.

Baca juga: Gadis yang Curhat Guru Penjas Bilang Pemerkosaan Itu Sedap Kini Dihujat Netizen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com