HONG KONG, KOMPAS.com - An An, panda kebun binatang raksasa China, merayakan tonggak sejarah pribadi dan semua spesies akhir bulan lalu ketika ia akhirnya berulang tahun ke-35 tahun.
Dia menjadi panda tertua yang hidup di penangkaran dan panda raksasa jantan yang paling lama hidup di bawah perawatan manusia dalam sejarah.
Dilansir New York Post, itu membuat An An, yang namanya berarti “damai”, berusia 105 tahun dalam hitungan usia manusia.
Baca juga: Kabar Baik, China Umumkan Panda Tak Lagi Terancam Punah
Makhluk pemecah rekor ini lahir di alam liar Sichuan sebelum dihadiahkan China kepada Pemerintah Hong Kong bersama pasangannya, Jia Jia, pada tahun 1999.
Jia Jia meninggal pada tahun 2016, dalam usia 38 tahun.
Taman hiburan Ocean Park Hong Kong, tempat An An tinggal selama 22 tahun terakhir, mengadakan perayaan khusus untuk acara penting tersebut.
Tim perawatan hewan berkolaborasi dengan Häagen-Dazs membuat kue khusus sebagai “berkah ulang tahun” untuk beruang, lapor surat kabar Hong Kong, The Standard.
Makanan penutup khusus itu menggabungkan makanan favorit makhluk tua itu, termasuk bambu, ubi jalar, wortel, pir, dan apel Fuji.
Le Le dan Ying Ying, teman panda yang lebih muda dari An An di kebun binatang, bergabung dengannya untuk perayaan.
Dia juga mendapat kue khusus, masing-masing dengan nama dan usia mereka.
Baca juga: Kabar Panda Hamil di Jepang jadi Peruntungan Harga Saham
Le dan Ying Ying juga memiliki sesuatu selain merayakan ulang tahun ke-16.
Pasangan ini disebut akan memiliki bayi. Staf kebun binatang percaya hal ini karena Ying Ying telah menunjukkan tanda-tanda kehamilan sejak akhir Juli.
Panda raksasa memang tidak lagi diklasifikasikan sebagai makhluk terancam punah di China. Namun, spesies ini masih dianggap "rentan" dengan hanya 1.800 panda raksasa yang hidup di luar penangkaran.
Perubahan tersebut mengikuti upaya bertahun-tahun China untuk menyelamatkan hewan-hewan.
Baca juga: Video Hewan, Panda Ini Lebih Pilih Ngemil Bambu Dibanding Kawin
Cui Shuhong, kepala departemen konservasi alam dan ekologi kementerian lingkungan China menyatakan, banyak hal yang bisa dilakukan untuk upaya penyelamatan.
Termasuk menanam kembali hutan bambu dan menjaga kebiasaan mereka untuk tetap terintegrasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.