LASHKAR GAH, KOMPAS.com – Tentara Afghanistan melancarkan serangan balasan besar-besaran terhadap Taliban di kota Lashkar Gah.
Alibat serangan tersebut, banyak keuarga terpaksa meninggalkan rumah mereka dari ibu kota provinsi Helmand tersebut pada Rabu (4/8/2021).
Salah satu penduduk, Saleh Mohammad, mengatakan bahwa ratusan keluarga telah melarikan diri setelah militer Afghanistan meminta mereka untuk pergi pada Selasa (3/8/2021).
Baca juga: Ada Mayat-mayat di Jalan Saat Perang Antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan Semakin Berkobar
Kendati demikian, beberapa di antaranya tak bisa keluar karena terjebak baku tembak antara tentara Afghanistan dengan milisi Taliban sebagaimana dilansir AFP.
"Tidak ada cara untuk melarikan diri dari daerah itu karena pertempuran sedang berlangsung. Tidak ada jaminan bahwa kami tidak akan terbunuh di jalan," kata Mohammad.
"Pemerintah dan Taliban menghancurkan kami,” sambung Mohammad.
Sejak mayoritas pasukan AS dan sekutunya meninggalkan Afghanistan, Taliban dengan serangan kilat menduduki sejumlah besar wilayah Afghanistan.
Mayoritas wilayah yang diduduki Taliban tersebut adalah pedesaan, kota-kota kecil, dan wilayah perbatasan.
Kini, kelompok pemberontak tersebut menargetkan kota-kota besar, termasuk ibu kota provinsi.
Mereka bertermpur sengit dengan tentara Afghanistan selama sepekan terakhir, termasuk di Herat, Lashkar Gah, dan Kandahar.
Ibu kota Afghanistan, Kabul, juga diguncang oleh serangan bom dan senjata mematikan pada Selasa yang menargetkan Menteri Pertahanan Afghanistan Bismillah Mohammadi dan sejumlah politikus.
Beruntungya, Mohammadi selamat dan pasukan Afghanistan menangkis serangan itu. Tetapi, lima orang tewas.
Belum ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan di Kabul. Namun, AS menuding Taliban sebagai dalangnya.
Baca juga: Presiden Afghanistan Salahkan Negara Barat Penyebab Taliban Merajalela
Pertempuran pada Rabu dini hari di Lashkar Gah terjadi menyusul bentrokan hebat antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di kota itu pada malam sebelumnya.
Pertempuran itu terjadi berselang beberapa jam setelah tentara Afghanistan memberikan perintah evakuasi bagi penduduk.
"Keluarga yang memiliki dukungan keuangan atau mobil telah meninggalkan rumah mereka. Keluarga yang tidak mampu diwajibkan untuk tinggal di rumah seperti kami," kata salah satu warga, Halim Karimi, kepada AFP.
Baca juga: Taliban Serang Bandara Kandahar di Afghanistan dengan Roket
"Kami tidak tahu ke mana harus pergi atau bagaimana harus pergi. Kami dilahirkan untuk mati," sambung Karimi.
Jika Lashkar Gah sampai jatuh ke tangan Taliban, itu akan menjadi pukulan strategis dan psikologis besar-besaran bagi pemerintah Afghanistan.
PBB melaporkan pada Selasa bahwa setidaknya 40 warga sipil telah tewas di Lashkar Gah dalam 24 jam sebelumnya.
Baca juga: Xi Jinping Desak China Persiapkan Militer di Tengah Kekhawatiran Keamanan Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.