Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/08/2021, 17:34 WIB

ZHENGZHOU, KOMPAS.com - Kabar terbaru dari banjir China yang melanda tengah bulan lalu, 302 orang tewas dan 50 korban masih hilang hingga Senin (2/8/2021).

Banjir China terjadi akibat curah hujan setahun yang mengguyur dalam tiga jam.

Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan dan pusat banjir ini, paling parah dilanda dengan 292 orang tewas dan 47 hilang, menurut konferensi pers pemerintah provinsi.

Baca juga: Banjir China: Curah Hujan Setahun Mengguyur dalam 3 Jam, 33 Orang Tewas

Banyaknya korban karena warga terjebak di kereta bawah tanah, tempat parkir bawah tanah, dan terowongan.

Foto-foto penumpang yang terendam air setinggi bahu viral di media sosial China, yang terjadi di Jalur 5 kereta bawah tanah kota dengan 14 orang tewas.

Sementara itu puluhan mobil di terowongan terlempar ke samping oleh banjir. Banyak di antaranya dengan penumpang masih di dalam.

"39 orang ditemukan tewas di tempat parkir bawah tanah," kata Wali Kota Zhengzhou, Hou Hong, kepada wartawan saat memperbarui jumlah korban, dikutip dari AFP.

Ia menambahkan bahwa enam orang tewas di terowongan mobil.

Baca juga: Banjir China: Cerita Dramatis Penumpang Selamat di Kereta, dalam 30 Menit Air Sudah Sebahu

Hujan deras mulai 17 Juli berdampak pada hampir 13 juta orang, merusak hampir 9.000 rumah, dan menyebabkan kerugian ekonomi di Henan yang diperkirakan mencapai 53 miliar yuan (Rp 118,2 triliun).

Sebuah karangan bunga besar di kereta bawah tanah ditutup pekan lalu oleh pihak berwenang.

Wartawan asing yang meliput banjir juga ditindak keras secara online dan di lapangan, bagian dari penanganan terhadap penggambaran negatif China.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan AFP terpaksa menghapus video oleh penduduk yang bermusuhan dan dikelilingi puluhan pria, saat melaporkan terowongan lalu lintas terendam di Zhengzhou.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pekan lalu menjuluki BBC sebagai "Perusahaan Penyiaran Berita Palsu" yang telah "menyerang dan menodai China, sangat menyimpang dari standar jurnalistik."

Baca juga: Video Mencekam Penumpang Kereta Bawah Tanah China Terjebak Banjir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Trump Bandingkan Penyelidikan atas Dirinya dengan Stalinisme Rusia

Trump Bandingkan Penyelidikan atas Dirinya dengan Stalinisme Rusia

Global
Tornado Mematikan Sapu Mississippi AS, Kota-kota Luluh Lantak, 26 Tewas

Tornado Mematikan Sapu Mississippi AS, Kota-kota Luluh Lantak, 26 Tewas

Global
Lansia Ini Pecahkan Rekor Donor Darah Terbanyak di Dunia, Rutin Sejak 1965 Sampai Sekarang

Lansia Ini Pecahkan Rekor Donor Darah Terbanyak di Dunia, Rutin Sejak 1965 Sampai Sekarang

Global
Serangan Rusia di Bakhmut Terhenti, Kemenhan Rusia dan Grup Wagner Bersitegang

Serangan Rusia di Bakhmut Terhenti, Kemenhan Rusia dan Grup Wagner Bersitegang

Global
Bagaimana Astronot Muslim Menjalani Ramadhan di Ruang Angkasa?

Bagaimana Astronot Muslim Menjalani Ramadhan di Ruang Angkasa?

Global
Situasi Memanas, Rusia Sebar Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Situasi Memanas, Rusia Sebar Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Global
Rangkuman Hari Ke-395 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan di Bakhmut Terhenti, Senjata Nuklir Taktis Moskwa di Belarus

Rangkuman Hari Ke-395 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan di Bakhmut Terhenti, Senjata Nuklir Taktis Moskwa di Belarus

Global
[UNIK GLOBAL] Pria Baru Tahu Istrinya Saudara Kandung | Menang Lotre Rp 5,3 Miliar Nikahi Pria Lain

[UNIK GLOBAL] Pria Baru Tahu Istrinya Saudara Kandung | Menang Lotre Rp 5,3 Miliar Nikahi Pria Lain

Global
Paus Fransiskus Perluas Aturan Anti-Pelecehan Seksual di Gereja

Paus Fransiskus Perluas Aturan Anti-Pelecehan Seksual di Gereja

Global
Biar Hemat, Pasangan Ini Hanya Sedia Air Putih di Pesta Pernikahannya

Biar Hemat, Pasangan Ini Hanya Sedia Air Putih di Pesta Pernikahannya

Global
CEO Apple Puji Inovasi Teknologi China dalam Kunjungan Bersejarah

CEO Apple Puji Inovasi Teknologi China dalam Kunjungan Bersejarah

Global
Korea Utara Uji Senjata yang Bisa Picu Tsunami Radioaktif Raksasa

Korea Utara Uji Senjata yang Bisa Picu Tsunami Radioaktif Raksasa

Global
Gara-gara Perang di Ukraina, Sistem Pelatihan Militer Rusia Kacau Balau

Gara-gara Perang di Ukraina, Sistem Pelatihan Militer Rusia Kacau Balau

Global
Patung Klasik 'David' Dianggap Porno Wali Murid di Kelas Seni Florida

Patung Klasik "David" Dianggap Porno Wali Murid di Kelas Seni Florida

Global
Ketua Parlemen Usul Aktivitas ICC Dilarang di Rusia

Ketua Parlemen Usul Aktivitas ICC Dilarang di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+