Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesi Parlemen Malaysia Ditunda, Muhyiddin Masih Selamat dari Mosi Tidak Percaya

Kompas.com - 02/08/2021, 11:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Hari terakhir sesi khusus parlemen Malaysia pada Senin (2/8/2021) ditunda, karena terdeteksi kasus Covid-19 di gedung tersebut.

Reuters melaporkan, ada 11 kasus Covid-19 ditemukan di parlemen pada 29 Juli.

Penundaan dilakukan atas perintah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dan diumumkan badan legislatif pada Sabtu (31/7/2021), sehingga jalannya sidang parlemen khusus Malaysia ini jadi dipersingkat.

Baca juga: 85 Persen Publik Malaysia Ingin PM Muhyiddin Yassin Mengundurkan Diri

Dengan begitu, mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin belum dibahas.

Muhyiddin mendapat mosi tidak percaya dari pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, menyusul komentar Raja Sultan Abdullah yang mendesak PM mengundurkan diri.

Raja Malaysia pekan lalu mengeluarkan teguran yang jarang terjadi, karena kondisi darurat nasional dicabut tanpa persetujuannya.

Sultan Abdullah sempat meminta pencabutan untuk menangani pandemi itu dibahas di parlemen, tetapi pemerintah mengatakan tidak perlu.

Parlemen yang sidangnya tertunda karena keadaan darurat, kembali bersidang untuk pertama kalinya tahun ini pada 26 Juli.

Penundaan ini mengikuti saran dari pejabat Kementerian Kesehatan, yang memperingatkan bahwa parlemen berisiko tertular Covid-19.

Tidak disebutkan kapan parlemen akan bersidang kembali.

Baca juga: Anwar Ibrahim Ajukan Mosi Tak Percaya kepada PM Malaysia Muhyiddin Yassin

Teguran kerajaan adalah krisis terbaru yang menimpa Muhyiddin, yang memerintah dengan mayoritas tipis dan memimpin koalisi tidak stabil sejak berkuasa pada Maret 2020.

Malaysia adalah monarki konstitusional di mana raja memiliki peran seremonial, melaksanakan tugasnya atas saran dari perdana menteri dan kabinet.

Namun, beberapa analis mengatakan, raja memiliki kewenangan menentuka apakah keadaan darurat harus diumumkan.

Persetujuan dari raja, yang dihormati di seluruh populasi multi-etnis Malaysia, juga diperlukan untuk menunjuk seorang perdana menteri.

Darurat nasional Malaysia berakhir pada Minggu (1/8/2021), kecuali di negara bagian Sarawak yang memperpanjang untuk menghentikan pemilihan daerah di tengah pandemi.

Baca juga: Raja Malaysia Kecewa Berat, Desak PM Muhyiddin Segera Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com