Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Olimpiade Protes Diberi Ruang Karantina Covid-19 Seperti Penjara

Kompas.com - 02/08/2021, 07:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Penyelenggara Olimpiade Tokyo mendapat banyak keluhan atas kekurangan udara, makanan, dan kebutuhan dasar saat dalam isolasi.

Pada Sabtu (30/7/2021), penyelenggara akhirnya menyatakan akan berusaha memperbaiki kondisi bagi para atlet yang menjalani karantina di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca juga: Atlet Inggris Peraih Emas Olimpiade Kedapatan Merajut Sambil Menonton Pertandingan

Atlet dan staf yang dites positif atau dilacak kontak diisolasi di akomodasi terpisah dari tim mereka dalam upaya menahan penyebaran virus, ketika ibu kota Jepang berjuang dengan peningkatan infeksi Covid-19.

Atlet telah mengkritik kondisi di sana, dengan beberapa, seperti pemain skateboard Belanda Candy Jacobs, yang dikarantina di awal Olimpiade Tokyo 2020, menyebut tempatnya "tidak manusiawi."

Atlet elit independen Jerman yang tergabung dalam Athleten Deutschland telah mendesak IOC untuk bertindak.

"Tampak aneh bahwa atlet yang dites positif harus menjalani karantina dalam kondisi seperti penjara, sementara anggota IOC tinggal di hotel mewah yang mahal dan diberikan tunjangan harian yang tinggi," kata Maximilian Klein, perwakilan Athleten Deutschland untuk kebijakan olahraga internasional melansi Jerusalem Post.

Di antara masalah terbesar adalah kurangnya udara segar dan fasilitas pelatihan, kualitas makanan, tempat tinggal kecil dan tidak adanya fasilitas dasar seperti binatu.

"Kita semua menyesalkan hal ini, tetapi terutama juga para atlet, tindakan ekstra harus diambil dalam hal isolasi, dan kami sepenuhnya bersimpati dengan semua orang yang harus melalui ini," kata juru bicara IOC Mark Adams.

"Ada peraturan tertentu yang diberlakukan otoritas kesehatan Jepang, kami tidak bisa berbuat banyak tentang itu. Tetapi ada hal-hal yang bisa dilakukan (menanggapi kondisi karantina)."

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020: Cerita di Balik Karya Seni Raksasa di Sawah Jepang

Juru bicara Tokyo Games Masa Takaya mengatakan panitia telah berhasil menyediakan lebih banyak ruang untuk mereka di luar kamar mereka, sementara rekan satu tim bisa membawa makanan.

"Situasinya telah membaik dan kami mencoba menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi kasus-kasus positif ini," kata Takaya.

"Kami ingin menyampaikan simpati tulus kami kepada mereka. Itu pasti perasaan yang menyayat hati (untuk dites positif di Olimpiade dan tidak jadi bertanding)."

Atlet Deutschland mengatakan kondisi saat ini tidak baik.

"Di hotel karantina saat ini, misalnya, pasokan udara segar tidak mencukupi. Pasokan makanan tidak kaya dan tidak seimbang dan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi khusus atlet berkinerja tinggi," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Tidak jelas bagi mereka apa prosedur karantina yang tepat dan langkah apa yang harus diambil setelah selesai."

Sejauh ini, puluhan atlet dan staf tim telah dikarantina di Olimpiade, dengan 21 kasus baru terkait Covid-19 pada Sabtu (31/7/2021), dengan total 241 infeksi sejak 1 Juli. Tidak semuanya adalah atlet.

Baca juga: Olimpiade Tokyo, Atlet Lari Belarus Menolak Dipulangkan Usai Kritik Federasi Sendiri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com