Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Siapkan Insentif Vaksin Covid-19 Rp 1,4 Juta untuk Warganya

Kompas.com - 30/07/2021, 18:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden memerintahkan negara bagian untuk memberikan insentif vaksin covid-19 sebesar 100 dollar AS (sekitar Rp 1,4 juta) kepada warga yang baru mau vaksinasi.

Presiden juga mengeluarkan persyaratan vaksin baru yang ketat untuk pekerja federal AS, tenaga kerja terbesar di AS yang berjumlah sekitar 2 juta orang.

Perintah tersebut mengharuskan karyawan federal AS menunjukkan bukti vaksin Covid-19 atau wajib melakukan tes dan menggunakan masker.

Baca juga: Luncurkan Kampanye Dosis Ketiga Vaksin Covid-19, Israel Jadi Tempat Percobaan

Saat ini disebutkan baru setengah dari warga AS yang telah suntik vaksin Covid-19 penuh, dua kali, menurut data resmi pemerintah AS yang dilansir Kompas.com dari BBC pada Jumat (30/7/2021).

Biden mengatakan pada Kamis (29/7/2021) di Gedung Putih bahwa peraturan baru itu merupakan akibat dari penyebaran varian Delta yang sangat menular, diperburuk oleh "banyaknya orang tidak vaksin".

"Orang-orang sekarat dan akan mati, yang tidak seharusnya mati," ujar Biden.

Sejalan untuk menerapkan aturan baru terkait vaksin Covid-19, Biden juga memberikan insentif bagi orang yang baru mau vaksin.

Baca juga: Sumbangan Vaksin Covid-19 Negara Kaya Jauh dari Target

Namun, kebijakan itu bisa terlihat tidak adil bagi masyarakat Amerika yang sudah vaksin sebelumnya. Hanya saja, Biden berpendapat "kita semua mendapatkan manfaat jika kita dapat mendorong lebih banyak orang untuk vaksin".

Berbagai negara bagian AS akan menggunakan uang dari undang-undang Rencana Penyelamatan Amerika sebesar 1,9 triliun (Rp 27,5 miliar) untuk mendanai insentif vaksin Covid-19.

Biden mengatakan bahwa pemerintah federal akan "mengganti rugi sepenuhnya" usaha kecil atau menengah yang memberikan waktu istirahat bagi pekerjanya untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Agensi Misterius Tawari Sejumlah Influencer Asing untuk Sebarkan Disinformasi Soal Vaksin Covid-19

Sementara pekerja pemerintah yang menolak untuk divaksinasi Covid-19 tidak akan dipecat, langkah Gedung Putih ini bertujuan untuk memberi contoh bagi pengusaha lain di seluruh negeri.

Sementara itu, ada peringatan dari para ahli kesehatan masyarakat bahwa pengujian mingguan bukanlah cara yang efektif untuk menghentikan wabah Covid-19.

Kemudian, presiden dari Partai Demokrat itu juga membahas teori yang sebagian besar menyebar di kalangan konservatif, bahwa suntikan vaksin Covid-19 itu tidak aman.

Dia berkata "tidak ada yang politis" tentang vaksin, yang dikembangkan dan disahkan di bawah adminisitrasi negara dan selanjutnya didistribusikan di bawah pemerintahannya.

Baca juga: Makin Canggih, Ilmuwan Racik Vaksin Covid-19 Berbentuk Pil dan Inhaler

Pada Juni, sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 99 persen kematian akibat Covid-19 terjadi di antara orang yang tidak vaksin.

Hampir 70 persen orang dewasa telah menerima vaksin setidaknya satu suntikan, menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC).

Namun, tingkat vaksinasi bervariasi di seluruh negeri. Wilayah selatan dan barat AS memiliki angka vaksin Covid-19 jauh lebih rendah.

Itu terjadi ketika kematian terkait Covid-19 naik menjadi sekitar 2.000 per minggu. Kasus baru Covid-19 sekarang mencapai titik tertinggi dalam 3 bulan terakhir, dengan sekitar 60.000 tercatat per hari.

Baca juga: AstraZeneca Akan Produksi Lebih Banyak Vaksin Covid-19 untuk Asia Tenggara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com