Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Peringatkan China Tingkatkan Kapasitas Nuklirnya

Kompas.com - 29/07/2021, 20:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Para ilmuwan AS mengatakan bahwa China sedang meningkatkan kapasitasnya untuk menyimpan dan meluncurkan rudal nuklir.

Gambar satelit dari provinsi Xinjiang di barat negara komunis itu menunjukkan pembangunan lapangan silo rudal nuklir.

Gambar dari laporan Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), telah direspons oleh pejabat AS yang menyatakan keprihatinan terhadap pembangunan nuklir China.

Baca juga: Rusia Buat Dua “Pesawat Kiamat” Pusat Komando Udara saat Perang Nuklir

Ini adalah lapangan silo baru kedua yang dilaporkan sedang dibangun di China barat dalam 2 bulan terakhir.

Melansir BBC pada Rabu (28/7/2021), situs tersebut dapat menampung sekitar 110 silo, yang merupakan fasilitas bawah tanah yang digunakan untuk penyimpanan dan peluncuran rudal.

Silo di Xinjiang terdeteksi menggunakan citra satelit komersial, tetapi gambar beresolusi lebih tinggi kemudian disediakan oleh Planet, sebuah perusahaan pencitraan satelit.

Baca juga: Buku Terbaru Sebut Ada Kekhawatiran Bahwa Trump akan Luncurkan Nuklir di Akhir Jabatannya

China membangun lebih dari 100 silo rudal di daerah gurun Gansu, menurut analisis foto satelit perusahaan Planet. [SS/YOUTUBE/WION]  SS/YOUTUBE/WION China membangun lebih dari 100 silo rudal di daerah gurun Gansu, menurut analisis foto satelit perusahaan Planet. [SS/YOUTUBE/WION]

Pada Juni, surat kabar Washington Post melaporkan ada 120 silo yang dibangun di situs itu, yaitu di area gurun di Yumen, provinsi Gansu.

FAS mengatakan laporannya pada Senin (26/7/2021) merupakan situs baru dari Hami, sekitar 380 km di barat laut Yumen.

Pada 2020, Pentagon mengatakan bahwa China telah mengatur untuk menggandakan persediaan hulu ledak nuklir, dari pangkalan rendahnya.

Baca juga: Jalan Terjal Diplomasi Nuklir Iran

Kabar terbaru soal pengembangan senjata nuklir China, kemudian datang ketika AS dan Rusia bersiap untuk mengadakan pembicaraan pengendalian senjata.

Pembicaraan AS-Rusia yang diwakilkan oleh Deputi Kementerian Luar Negeri AS Wendy Sherman dan Deputi Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, menjadi langkah pertama dimulainya lagi negosiasi yang sempat terhenti terkait pengurangan senjata nuklir

Namun China sejauh ini belum mengambil bagian dalam negosiasi pengendalian senjata.

Baca juga: Reshuffle Pejabat, Korea Utara Fokus Beri Makan Rakyatnya daripada Urus Nuklir

Komando Strategis AS, bagian dari Kementerian Pertahanan yang bertanggung jawab atas pencegahan strategis, menyuarakan keprihatinannya tentang laporan terhadap nuklir China itu dalam sebuah tweet.

"Ini adalah kedua kalinya dalam dua bulan publik mengetahui apa yang telah kami katakan selama ini tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya," katanya.

Pada 2020, China memiliki cadangan nuklir lebih dari 200 hulu ledak dan bertujuan untuk setidaknya menggandakan jumlah ini, kata Pentagon. Sementara, AS memiliki sekitar 3.800 hulu ledak, kata para analis.

Baca juga: Kesepakatan Nuklir Terancam, Iran Tingkatkan Nilai Tambah Logam Uranium Produksinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com