Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Juli dalam Sejarah: NASA Lahir pada 1958, Dipicu Gengsi AS

Kompas.com - 29/07/2021, 06:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Persaingan menuju angkasa. Itulah yang terjadi di tahun 50-an, antara dua negara raksasa saat itu, AS dan Uni Soviet.

Karena itulah pada 29 Juli 1958, National Aeronautics and Space Administration (NASA) didirikan sebagai lembaga pemerintah AS, yang bertanggung jawab atas program luar angkasa dan penelitian umum luar angkasa jangka panjang.

Sejak diciptakan, NASA telah mensponsori ekspedisi ruang angkasa, dan menggali informasi penting tentang tata surya dan alam semesta.

Sejak itulah, luar angkasa yang gelap, misterius, namun memikat, tak pernah sama lagi.

Baca juga: Jeff Bezos Tawarkan NASA Puluhan Triliun agar Dapat Kontrak Misi ke Bulan

NASA juga telah meluncurkan banyak satelit yang mengorbit bumi. Dengan itu informasi mulai dari prakiraan cuaca, navigasi, hingga komunikasi global bisa terjadi.

Dilansir History, NASA diciptakan sebagai tanggapan terhadap peluncuran satelit pertama Sputnik I milik Uni Soviet pada 4 Oktober 1957.

Satelit seberat 183 pon (83,0074 kg) seukuran bola basket itu mengorbit bumi dalam 98 menit.

Peluncuran The Sputnik memicu kekhawatiran AS bahwa Soviet mungkin juga mampu mengirim rudal dengan senjata nuklir dari Eropa ke AS.

Saat itu, AS juga membanggakan diri sebagai yang terdepan dalam teknologi, sehingga mereka malu dan gengsi terhadap Soviet.

Baca juga: Rekor, Helikopter Nasa Ingenuity Selesaikan Penerbangan Ke-10 di Mars

Lalu pada Desember 1957, AS berusaha meluncurkan satelitnya sendiri yang disebut Vanguard. Akan tetapi meledak tidak lama setelah lepas landas.

Pada 31 Januari 1958, satelit Explorer I milik Amerika berhasil diluncurkan, dan menjadi satelit pertama AS yang berhasil mengorbit bumi.

Kemudian pada Juli di tahun yang sama, Kongres meloloskan undang-undang yang secara resmi menjadi dasar pembentukan NASA.

Hal itu juga menjadi komitmen negara untuk memenangkan perlombaan ruang angkasa.

Pada Mei 1961, Presiden John F Kennedy menyatakan bahwa AS harus bisa mendaratkan manusia di bulan pada akhir dekade.

Akhirnya pada 20 Juli 1969, misi Apollo 11 milik NASA berhasil mewujudkan tujuan itu dan membuat sejarah baru.

Baca juga: Eagle Has Landed: 20 Juli 1969, Neil Armstrong Jadi Manusia Pertama yang Menginjakkan Kaki di Bulan

Neil Armstrong menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan.

Proyek pertama NASA adalah Proyek Mercury, yakni sebuah upaya untuk mengetahui apakah manusia dapat bertahan hidup di luar angkasa.

Kemudian dilanjutkan dengan Proyek Gemini, dari 1961-1966.

Proyek Gemini menggunakan pesawat luar angkasa yang dibangun untuk dua astronot.

Dibuat untuk menyempurnakan kemampuan yang dibutuhkan untuk tujuan nasional, dari perjalanan manusia ke bulan pada akhir 1960-an.

Selain itu, masih ada lagi soal proyek Apollo di tahun 1961, termasuk Skylab, yang merupakan stasiun ruang angkasa pertama dan satu-satunya yang dibangun secara independen di AS.

Skylab berisikan ruang kerja, observatorium surya, dan sistem lainnya.

Baca juga: Interior Planet Mars yang Misterius Dipetakan Pertama Kali oleh NASA

Selain proyek-proyeknya, NASA juga mengembangkan pusat peluncuran roketnya dan bekerja sama dengan berbagai pihak.

Saat ini, NASA telah melakukan banyak program penerbangan berawak dan tak berawak sepanjang sejarahnya.

Program tak berawak meluncurkan satelit buatan AS pertama ke orbit Bumi untuk tujuan ilmiah dan komunikasi.

NASA mengirim program ilmiah untuk menjelajahi planet tata surya, dimulai dengan Venus dan Mars, dan termasuk beberapa planet lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com