Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bongkahan Safir Bintang Terbesar di Dunia Ditemukan di Sri Lanka, Ditaksir Nilainya Rp 1,4 Triliun

Kompas.com - 27/07/2021, 22:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

COLOMBO, KOMPAS.com - Pihak berwenang Sri Lanka mengatakan bongkahan batu safir bintang terbesar di dunia telah ditemukan di halaman belakang secara tidak sengaja.

Seorang pedagang permata mengatakan batu itu ditemukan oleh pekerja yang sedang menggali sumur di rumahnya, di daerah Ratnapura yang kaya permata.

Baca juga: Berlian 1.174 Karat Ditemukan, Terbesar Ketiga di Dunia

Para ahli mengatakan batu itu, yang berwarna biru pucat, diperkirakan bernilai hingga 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) di pasar internasional.

Bongkahan batu berharga ini memiliki berat sekitar 510 kilogram atau 2,5 juta karat dan diberi nama "Serendipity Sapphire".

"Orang yang menggali sumur memberi tahu kami tentang beberapa batu langka. Kemudian kami menemukan spesimen besar ini," kata Gamage, pemilik batu itu kepada BBC dilansir pada Selasa (27/7/2021).

Pemilik batu itu tidak mau memberikan nama lengkap atau lokasinya, karena alasan keamanan.

Gamage, yang merupakan pedagang permata generasi ketiga, memberi tahu pihak berwenang tentang penemuan itu.

Tetapi butuh lebih dari satu tahun untuk membersihkan batu dari lumpur dan kotoran lainnya sebelum mereka dapat menganalisis dan mengesahkannya.

Selama proses pembersihan, Gamage mengatakan beberapa batu jatuh dari bongkahan itu dan ditemukan batu safir bintang berkualitas tinggi.

Baca juga: Berlian Unik dengan Permata Lain Terperangkap di Dalamnya Ditemukan di Rusia

Ratnapura, yang berarti kota permata dalam bahasa Sinhala, dikenal sebagai ibu kota permata negara Asia Selatan.

Batu berharga lainnya telah ditemukan di sana di masa lalu.

Sri Lanka adalah pengekspor safir dan permata berharga lainnya.

Tahun lalu, negara itu memperoleh sekitar setengah miliar dollar melalui ekspor permata, berlian potong, dan perhiasan.

"Saya belum pernah melihat spesimen sebesar itu sebelumnya. Ini mungkin terbentuk sekitar 400 juta tahun yang lalu," kata Dr Gamini Zoysa, ahli permata terkenal kepada BBC.

Para ahli juga menekankan, meskipun spesimen memiliki nilai karat tinggi, semua batu di dalam bongkahan itu mungkin tidak berkualitas tinggi.

Temuan itu muncul ketika industri permata Sri Lanka telah menderita kerugian akibat penguncian yang disebabkan oleh pandemi.

Mereka yang bekerja di industri itu berharap "Batu Serendipity" sekarang akan menarik pembeli dan pakar internasional.

"Ini adalah spesimen safir bintang khusus, mungkin yang terbesar di dunia. Mengingat ukuran dan nilainya, kami pikir itu akan menarik minat kolektor pribadi atau museum," ujar Thilak Weerasinghe, Ketua Otoritas Permata dan Perhiasan Nasional Sri Lanka.

Baca juga: Seorang Wanita Curi Berlian Rp 83 Miliar dan Menukarnya dengan Batu Kerikil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com