Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19: Apakah AS Mendanai Penelitian Virus Paling Berbahaya di Wuhan?

Kompas.com - 25/07/2021, 19:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perdebatan tentang asal-usul virus corona belum usai, namun polemik baru telah muncul terkait penelitian yang dilakukan di China dengan bantuan dana dari pemerintah Amerika Serikat.

Persoalan ini berkaitan dengan dugaan yang belum terbukti bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, kota tempat virus itu pertama kali terdeteksi.

Desas-desus itu merujuk pada penelitian virus dari kelelawar di Institut Virologi Wuhan.

Baca juga: Polemik Asal-usul Covid-19: China Tolak WHO Kembali Selidiki Wuhan

Senator Partai Republik, Rand Paul, menuduh uang pemerintah AS mendanai penelitian di lembaga itu.

Paul menuding, riset tersebut akhirnya membuat beberapa virus (bukan virus corona) lebih menular dan lebih mematikan. Proses itu dikenal sebagai gain-of-function atau mutasi yang meningkatkan fungsi virus.

Namun tuduhan Paul itu sudah dibantah dengan tegas oleh Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Anthony Fauci.

Apa yang dimaksud riset "gain-of-function"?

"Gain-of-function" merupakan proses saat suatu organisme mengembangkan kemampuan baru (atau fungsi).

Proses ini dapat terjadi di alam, tapi juga bisa di laboratorium, saat para ilmuwan memodifikasi kode genetik atau menempatkan organisme di lingkungan yang berbeda. Ini dilakukan untuk mengubah genetik dengan cara tertentu.

Baca juga: China Kecam WHO Arogan karena Akan Selidiki Lab Wuhan Terkait Asal-usul Covid-19

Salah satu contoh riset ini adalah saat para ilmuwan mencoba membuat tanaman tahan kekeringan.

Contoh lainnya adalah penelitian untuk memodifikasi agen penular penyakit pada nyamuk agar peluangnya menularkan infeksi lebih kecil.

Sementara jika riset itu dilakukan terhadap virus yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia, virus itu dapat berpotensi lebih menular dan berbahaya.

Banyak ilmuwan menjustifikasi penelitian semacam ini dengan berkata bahwa riset ini dapat mempersiapkan penanganan wabah dan pandemi pada masa depan.

Melalui riset ini, menurut mereka, ilmuwan dapat memahami bagaimana virus berevolusi. Oleh karenanya, mereka bisa mengembangkan prosedur perawatan dan vaksin yang mumpuni.

Baca juga: Banyak Pejabat AS Disebut Mulai Percaya Covid-19 Bocor dari Lab Wuhan

Apakah AS mendanai penelitian virus di China?

Ya, AS memang menyumbangkan sejumlah dana.

Fauci, selain sebagai penasihat untuk Presiden Joe Biden, adalah direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS (NIAID).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com