UPDATE Banjir Jerman: 180 Orang Tewas, 150 Hilang, Sirkuit F1 Jadi Pusat Bantuan

RHINELAND-PALATINATE, KOMPAS.com - Kabar terbaru dari banjir Jerman, 180 orang tewas dan 150 masih hilang hingga Jumat (23/7/2021).

Namun akhir pekan ini diperkirakan hujan akan mengguyur lebih banyak, dan badam meteorologi Jerman menyerukan kewaspadaan.

Di region Rhineland-Palatinate yang paling parah dilanda badai, 132 orang dipastikan tewas dan 766 luka-luka, menurut keterangan polisi yang dikutip AFP.

Baca juga: UPDATE Banjir Jerman: 155 Orang Masih Hilang, Harapan Penyelamatan Memudar

Masih ada 149 orang yang hilang di wilayah tersebut.

"Kami tidak berasumsi bahwa jumlah kematian akhir akan meningkat sebanyak itu," kata Roger Lewentz, Menteri Dalam Negeri negara bagian itu, menambahkan bahwa korban tewas termasuk orang-orang yang sedang berlibur.

Sementara itu polisi terus melanjutkan pencarian dengan bantuan helikopter dan sekitar 30 anjing pelacak.

"Saya tidak tahu apakah kita bisa menemukan semua yang tewas," ujar Lewentz.

Di regon Rhine-Westphalia Utara di dekatnya, 47 orang tewas akibat banjir Jerman.

Polisi Cologne mengatakan, mereka sedang mencari dua orang yang hilang atau tidak bisa dihubungi.

Satu orang juga meninggal di Bavaria, sementara di Belgia ada 36 kematian, menjadikan total korban di Eropa menjadi 216.

Baca juga: Kepergok Tertawa saat Kunjungi Lokasi Banjir, Kandidat Pengganti Kanselir Jerman Minta Maaf

Sirkuit F1 jadi pusat logistik bantuan banjir

Arena balap mobil F1 Nuerburgring yang juga sering dipakai untuk konser ini sekarang berubah menjadi pusat logistik bantuan banjir di Jerman bagian barat.

Polisi, pemadam kebakaran, dan badan bantuan teknis (THW) mengatur operasi bantuan ke kawasan banjir dari Nuerburgring, karena lokasinya yang sentral.

Ratusan mobil penanggulangan bencana dan kendaraan khusus milik militer Jerman Bundeswehr juga berjejer siap dikerahkan.

Sementara, di dalam aula besar bertumpuk barang bantuan yang datang dari seluruh Jerman.

Para relawan terus berdatangan dari seluruh Jerman, bahkan dari Swiss, untuk menyerahkan barang bantuan dan pakaian.

Setelah barang sudah terlalu banyak, koordinator pusat bantuan di Nuerburgring minta masyarakat untuk mengirim barang bantuan ke tempat lain, selain air minum dan makanan.

Baca juga: Sirkuit F1 di Jerman Disulap Jadi Pusat Logistik Bantuan Banjir