Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kaligrafer Hindu di India, Karyanya Hiasi 200 Masjid Lebih

Kompas.com - 23/07/2021, 13:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seniman kaligrafi otodidak Anil Kumar Chowhan telah menulis ayat-ayat Al Quran berbentuk kaligrafi dalam bahasa Arab di dinding lebih dari 200 masjid di seluruh India.

Berkarier selama 30 tahun, Chowhan yang tinggal di Hyderabad mengaku bahwa gairah menggambar kaligrafinya tersulut saat melukis papan nama untuk toko-toko di sekitar kota India selatan di Urdu.

Saat itu, dirinya melakukannya untuk mencari nafkah sederhana.

Baca juga: Kaligrafi Karya Santri Ini Dipamerkan di Turki hingga Maroko, Banjir Pemesanan Saat Ramadhan

“Saya berasal dari keluarga Hindu yang sangat miskin dan harus berhenti belajar setelah kelas 10 untuk menghidupi keluarga saya," ujarnya.

"Saya pandai menggambar, jadi saya pikir mengapa tidak memanfaatkan keterampilan ini untuk mengambil lukisan papan nama sebagai karier,” katanya.

Chowhan mengatakan, dia juga telah melukis 30 kuil dengan gambar dewa dan dewi Hindu, serta dargah (makam) dan biara yang tak terhitung jumlahnya.

“Sementara untuk lebih dari 100 masjid, saya dibayar hadiya. Saya bekerja secara gratis untuk 100 lainnya. Saya merasakan hubungan spiritual dengan tempat-tempat yang mencegah saya menuntut kompensasi,” kata seniman yang berpenghasilan sekitar 350 dollar AS per tahun ini.

Chowhan mengatakan, dia tidak menghadiri sekolah formal atau Islam untuk mempelajari aksara Arab atau bahasa Urdu.

“Selama tugas melukis saya, saya belajar membaca dan menulis bahasa Urdu. Orang-orang pun mulai mengakui bakat saya dan memberi saya kesempatan untuk mempercantik arsitektur tengara di sekitar kota dengan ayat-ayat Al Quran," katanya.

Baca juga: Kaligrafi: Pengertian, Perkembangan dan Fungsinya

Di Hyderabad, 30 tahun yang lalu, kata Chowhan, penting untuk menulis papan nama dalam bahasa Urdu karena mayoritas penduduk kota dan pemilik toko adalah muslim.

Jadi, dia tidak punya pilihan selain berkenalan dengan bahasa itu.

Namun perlahan, saat menulis dalam bahasa Urdu tanpa memahaminya, dia berkata bahwa dia jatuh cinta dengan naskahnya.

“Seiring waktu, saya mulai mengenali kata-kata dan abjad dan perlahan dan organik mengembangkan minat di dalamnya," ujarnya.

Di waktu luang saya, saya mulai menulis aksara Urdu, menyalin kata-kata dari buku teks yang selanjutnya membantu kerajinan saya," tambahnya.

Baca juga: Kisah Mokhtar Alim Shokder, Pembuat Kaligrafi pada Kiswah Kabah

Chowhan mengatakan, dia melakukan tugas besar pertamanya pada 1990-an ketika diminta untuk mempercantik Masjid Noor yang ikonik di Hyderabad dengan ayat-ayat Al Quran.

“Saya seolah berada 'di atas bulan'. Menyerahkan tugas besar itu adalah bukti bahwa bakat saya tidak hanya diakui, tetapi saya juga telah menerima cap persetujuan dari elite kota yang akan membuka pintu bagi saya. Dan itu berhasil.”

Beberapa penduduk setempat menentang pekerjaan Chowhan karena dia adalah seorang Hindu, tetapi Chowhan menunjukkan bahwa art has no religion.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com