JENEWA, KOMPAS.com - Dunia berada pada tahap awal gelombang infeksi dan kematian Covid-19 lainnya, kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Rabu (21/7/2021).
Berbicara kepada anggota Komite Olimpiade Internasional di Tokyo, Tedros mengatakan kegagalan global untuk berbagi vaksin, tes, dan perawatan memicu “dua jalur pandemi.”
Baca juga: WHO: Covid-19 Varian Delta Akan Mendominasi dalam Beberapa Bulan Lagi
Negara-negara yang memiliki sumber daya yang memadai, seperti vaksin Covid-19 sudah mulai membuka diri.
Sementara negara-negara yang lain mengunci diri dalam upaya memperlambat penularan virus.
Kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 di seluruh dunia melingkupi “ketidakadilan yang mengerikan,” tambahnya.
“Ini bukan hanya kekejaman moral, ini juga merugikan diri sendiri secara epidemiologis dan ekonomi,” kata Tedros.
Dia menambahkan bahwa semakin lama pandemi berlangsung, semakin banyak gejolak sosial ekonomi yang akan ditimbulkannya.
“Pandemi adalah ujian dan dunia sedang gagal.”
Dia memperingatkan bahwa dunia sudah “19 bulan memasuki pandemi, dan tujuh bulan sejak vaksin pertama disetujui. Kita sekarang berada pada tahap awal gelombang infeksi dan kematian lainnya.” tegasnya.
Tedros menambahkan bahwa ancaman global pandemi akan tetap ada sampai semua negara menangani penyakit ini.
Baca juga: WHO Prediksi Akan Ada 100.000 Kematian Covid-19 hingga Olimpiade Berakhir
Tedros mengkritik perbedaan vaksin covid-19 di dunia antara negara kaya dan negara berpenghasilan rendah.
Dia mengatakan 75 persen (lebih dari 3,5 miliar suntikan) dari semua dosis vaksin Covid-19, telah diberikan hanya di 10 negara.
Sementara hanya satu persen orang di negara-negara miskin yang menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
“Vaksin adalah alat yang ampuh dan penting. Tetapi dunia belum menggunakannya dengan baik,” katanya.
Alih-alih dikerahkan secara luas, menurutnya hingga kini vaksin Covid-19 terkonsentrasi di “tangan dan lengan segelintir orang yang beruntung.”
Badan kesehatan global telah menyerukan dorongan besar-besaran di seluruh dunia, untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi di setiap negara, pada pertengahan tahun depan.
“Pandemi akan berakhir ketika dunia memilih untuk mengakhirinya. Itu ada di tangan kita,” kata Tedros melansir CNBC.
“Kita memiliki semua alat yang dibutuhkan: kita dapat mencegah penyakit ini, kita dapat mengujinya, dan kita dapat mengobatinya.”
Dia meminta kekuatan ekonomi dunia untuk bertindak dengan berbagi vaksin, dan mendanai upaya global untuk membuatnya lebih mudah diakses, serta memberi insentif kepada perusahaan untuk meningkatkan produksi vaksin.
Baca juga: 2 Juta Lebih Netizen China Ajukan Petisi Desak WHO Selidiki Lab AS Terkait Asal-usul Covid-19
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.