Namun, Lab Keamanan Amnesty International, salah satu organisasi yang menyelidiki Pegasus, mengaku telah menemukan jejak serangan sukses pada iPhone Juli 2021.
Perusahaan teknologi multi-miliar dollar AS seperti Apple dan Google menginvestasikan uang dalam jumlah besar setiap tahun, untuk memastikan sistem tidak rentan terhadap peretas yang dapat membuat crash.
Mereka bahkan menawarkan hadiah kepada peretas, jika memberitahu kekurangan perangkat lunaknya.
Woodward mengatakan, Apple yang bangga dengan reputasi keamanannya, telah melakukan beberapa upaya yang cukup besar untuk mengidentifikasi titik-titik lemah.
Akan tetapi pasti ada satu atau dua kelemahan dalam perangkat lunak yang sedemikian kompleks.
Para analis juga percaya, NSO yang stafnya termasuk mantan anggota elite militer Israel, kemungkinan mengawasi dark web, tempat hacker sering menjual informasi tentang kelemahan keamanan yang mereka temukan.
"Perlu diketahui juga tidak semua orang memiliki ponsel terbaru dengan perangkat lunak terbaru di dalamnya," tambah Woodward.
"Beberapa kerentanan lama yang telah ditutup Apple, dan yang sudah ditutup Google dengan Android, masih ada di luar sana."
Baca juga: Skandal Spyware Pegasus Buatan Israel Merebak, Ini Kata Presiden Uni Eropa
Woodward menjelaskan, Pegasus dapat menginstal dirinya sendiri ke perangkat keras ponsel atau ke dalam memorinya, tergantung pada versinya.
Jika disimpan dalam memory card, me-reboot ponsel secara teori dapat menghapusnya.
Jadi, dia menyarankan agar orang-orang yang berisiko menjadi target, seperti pemimpin bisnis dan politisi, rutin me-restart gawai mereka.
"Kedengarannya seperti berlebihan bagi banyak orang, tetapi ada software anti-malware untuk perangkat seluler," tambahnya.
"Jika Anda adalah seseorang yang berisiko, sebaiknya menginstal beberapa perangkat lunak anti-malware di ponsel," pungkasnya tentang cara mengatasi spyware Pegasus.
Baca juga: Terungkap, Spyware Israel Incar Aktivis Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.