Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Ini Kisahkan Bertengger di Pohon Selama 10 Hari karena Diburu Beruang

Kompas.com - 19/07/2021, 20:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Pasangan suami istri asal Rusia mengisahkan mereka bertengger 10 hari di atas pohon demi menghindari terkaman beruang coklat.

Anton dan Nina Bogdanov tengah berwisata ke Mata Air Baniye di kawasan timur, saat mimpi buruk mereka terjadi.

Nina mengungkapkan, awalnya mereka berencana menghabiskan momen di mata air itu selama satu malam.

Baca juga: Seekor Beruang Seret dan Bunuh Wanita di AS

Namun saat kembali, Mitsubishi Pajero yang mereka tumpangi terjebak dalam genangan air yang dalam.

Tanpa adanya sinyal ponsel, mereka menginap di kubangan itu sebelum berusaha mencapai tempat wisata guna mencari pertolongan.

Dalam perjalanan mencari pertolongan, Nina mengisahkan ternyata mereka dibuntuti oleh beruang besar.

"Hewan buas itu berjalan di belakang kami, dan kami lambat menyadarinya. Dia membuntuti dalam senyap," kata Nina.

Dia menuturkan, Anton-lah yang pertama melihat predator itu. Awalnya mereka mencoba menakutinya dan berhasil.

Beruang itu sempat menjauh. Namun seperti dilansir The Sun, dia mendekat dan mengejar mereka berdua.

Baca juga: Marak Pembobolan Mobil di Kota AS, Pelakunya Ternyata... Seekor Beruang

Mereka menyeberangi genangan air sepanjang 182 meter itu dan menyelamatkan diri ke pepohonan.

Nina mengatakan bagaimana predator tersebut nyaris membunuh suaminya. Dia melemparkan botol minum untuk mengalihkan perhatian si beruang.

Kesempatan itu dimanfaatkan Anton untuk menaiki pohon. Setelah dua jam, mereka mencoba melemparkan ransel.

Harapannya, binatang itu menjauh. Tetap, ransel itu ternyata berisi satu-satunya makanan mereka.

Baca juga: VIDEO: Beruang Mengamuk di Kota Jepang, Akhirnya Mati Ditembak Pemburu

Tanpa listrik

Nina menceritakan, selama dua hari predator itu terus berjaga dan memburu mereka. Bergantian, mereka mencoba tidur dan mengawasi keadaan.

"Kami menyadari tidak punya listrik di atas pohon maupun makanan. Tetapi, hewan itu tak mau meninggalkan kami," paparnya.

Ketika beruang itu menjauh hingga jarak yang dirasa cukup, pasangan itu melarikan diri ke arah sungai.

Mereka mencoba meraih tepian sungai. Tapi saat beruang itu mendekat, keduanya terpaksa bertengger lagi di pohon.

Baca juga: Momen Remaja Wanita Nekat Hadapi Beruang untuk Selamatkan Anjing-anjingnya

Tangisan kebahagiaan

Nina mengeklaim mereka menghabiskan beberapa hari di pohon dekat mobil hingga mendengar suara kendaraan.

"Saua menangis bahagia saat mendengar suara itu," ujar Nina. Seorang penyelamat bernama Artur segera mengeluarkan mereka.

Berdasarkan data pemerintah Region Kamchatka, empat orang diserang beruang sepanjang 2020, dengan dua korban tewas.

Region tersebut merupakan rumah bagi 23.000 ekor beruang, yang merupakan populasi terbesar di Rusia.

Baca juga: Romania Geger, Beruang Terbesar Eropa Diduga Dibunuh Seorang Pangeran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com