Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Serukan Orang-orang untuk Istirahat dan Matikan Ponselnya

Kompas.com - 19/07/2021, 16:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menyerukan orang-orang untuk beristirahat sejenak dari rutinitas, dan mematikan ponsel mereka.

Seruan itu merupakan pernyataan pertama Sri Paus di Vatikan, setelah dirawat selama 11 hari di rumah sakit.

"Mari kita hentikan sejenak kepanikan karena didikte oleh agenda kita. Mari kita belajar untuk istirahat dan matikan ponsel," kata dia.

Baca juga: Operasi Usus Besar Sukses, Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan

Paus berusia 84 tahun itu menerangkan, beristirahat itu tidak saja untuk tubuh, namun juga untuk pikiran.

Dia menuturkan manusia harus berhenti sejenak dari rutinitasnya, dan berdoa sebelum berada dalam aktivitas.

Paus Fransiskus mencontohkan Yesus Kristus yang sebelum mengajar, menarik diri ke tempat suci dan berdoa.

"Dalam keheningan, Dia akan berdoa dalam keintiman dengan Bapa. Undangannya yang lembut - istirahatlah sebentar - haruslah kita sambut," kata dia.

Dilansir New York Post dan New York Daily News Minggu (18/7/2021), Paus tahu betul apa maksud ucapannya.

Sebab pada awal Juli ini, dia harus dilarikan ke rumah sakit di Roma, Italia, untuk menjalani operasi usus.

Baca juga: Paus Fransiskus Bahagia Italia Juara Euro 2020

Dia kemudian kembali ke Vatikan pada Rabu (14/7/2021), dan sempat butuh bantuan saat keluar dari mobilnya.

Saat menyambut umat dari jendela apartemennya di Lapangan Santo Petrus, kondisi Paus asal Argentina tersebut baik-baik saja.

Selain menyerukan manusia untuk beristirahat, Paus juga mendoakan berbagai isu yang terjadi di dunia.

Baca juga: Paus Fransiskus Berencana Mengunjungi Korea Utara

Dalam doanya, Paus berfokus kepada kerusuhan akibat penahanan mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.

Dia juga berdoa bagi aksi protes di Kuba. "Saya mendoakan saudara di Kuba saat masa sulit ini," kata Paus.

Paus Fransiskus juga mendoakan korban banjir bandang yang terjadi di Eropa, yang sudah membunuh 180 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com